Minggu, 09 September 2018 12:00 UTC
Tingkat hunian hotel bintang empat di Jatim tidak terpengaruh dengan turunnya kunjungan wisatawan manca negara pada bulan Juli 2018. FOTO: Rochman Arief.
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui Juanda pada bulan Juli 2018 turun sebesar 0,71 persen. Tetapi penurunan itu justru menaikkan tingkat hunian kamar (okupansi) hotel berbintang hingga 8,31 poin.
“Jumlah kunjungan wisman bulan Juli 2018 turun hingga 0,71 persen jika dibandingkan dengan Juni 2018, yaitu dari 27.329 kunjungan menjadi 27.136 kunjungan. Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 25.252 kunjungan, jumlah ini justru naik hingga 7,46 persen,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim, Teguh Pramono saat dikonfirmasi Minggu, 9 September 2018.
Secara umum, kedatangan wisman ke Jatim selama periode Januari-Juli 2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2016 dan 2017 mengalami kenaikan.
Sayangnya, kunjungan wisman tahun ini mengalami perbedaan pola. Di mana kunjungan wisman pada bulan Juni 2018 mengalami peningkatan, sementara pada bulan Juli 2018 justru mengalami penurunan.
Perbedaan pola ini kontra produktif dengan tahun 2016 dan 2017. Yakni kunjungan wisman di bulan Juni mengalami penurunan dan baru naik di bulan Juli.
BPS juga mencatat sepuluh negara asal wisman terbanyak yang mendominasi kunjungan ke Jatim pada bulan Juli 2018 yaitu Malaysia, Singapura, Cina, Taiwan, Amerika Serikat, India, Jepang, Thailand, Korea Selatan dan Hong Kong.
Wisman terbanyak dari Malaysia yang mencapai 6.003 kunjungan atau turun 0,53 persen. Kemudian diikuti Singapura dengan 1.732 kunjungan atau turun 0,29 persen. Peringkat ketiga dari Cina sebanyak 1.086 kunjungan atau turun 4,06 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2018.
Sementara okupansi hotel berbintang di Jatim bulan Juli 2018 mencapai 58,88 persen atau naik 8,31 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Okupansi hotel berbintang 4 menjadi tingkat hunian tertinggi dibandingkan hotel berbintang lainnya, yaitu sebesar 65,52 persen.
“Memang benar, pada bulan Juli 2018 kemarin atau lebih tepatnya mulai akhir Juni 2018 hingga Juli 2018 okupansi hotel berbintang di Jatim meningkat,” kata Sugito Adhi, sekretaris perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Jatim.
Sedangkan rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing pada hotel berbintang bulan Juli 2018 mencapai 2,18 atau turun 0,39 poin dibandingkan Juni 2018 yang mencapai 2,57 hari.
Untuk RLMT keseluruhan pada bulan Juli 2018 sebesar 1,38 hari atau turun 0,17 poin jika dibandingkan dengan bulan Juni 2018 yang mencapai 1,55 hari. Ini berarti pada umumnya lama tamu menginap, baik tamu asing maupun Indonesia di hotel berbintang antara satu hingga dua hari.
