Logo

Munculnya Kerajaan Fiktif Adalah Hal Pembodohan

Reporter:,Editor:

Rabu, 29 January 2020 12:30 UTC

Munculnya Kerajaan Fiktif Adalah Hal Pembodohan

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo – Munculnya berbagai macam kerajaan dan keraton baru tanpa ada sejarah yang jelas di Indonesia pada beberapa minggu terakhir disoroti oleh Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. 

Dia mengaku prihatin dengan banyaknya masyarakat ikut-ikutan dengan menasbihkan dan mengaitkan dengan suatu kerajaan atau sebuah kesultanan, seperti halnya Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat.

“Ini nanti akan membawa kepada kebodohan masyarakat dan kalau tidak hati-hati akan menjadi pembodohan,” kata Haedar Nashir usai peresmian RSU Muhammadiyah, Rabu 29 Januari 2019.

Ia menilai, jika terus dan dibiarkan, ditakutkan akan mebuat kerugian dan berbagai hal yang tidak diinginkan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Merasa Ditipu, Puluhan Warga Ponorogo Polisikan PT Cahaya Indah Mulia

“Gejala ini muncul dalam masyarakat yang berubah ada kelompok-kelompok atau orang-orang yang ter-alienisasi dari perubahan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, alienisasi merupakan suatu kelompok masyarakat atau seseorang yang merasa terasing atau penarikan diri dari satu kelompok atau masyarakat. Akibatnya sebagian dari masyarakat yang ter-alienisasi tersebut akan mempunyai respon yang aneh-aneh.

“Bahkan di dunia sosial dimana berita buruk menjadi bagus, orang akan cenderung menjadi aneh-aneh,” katanya.

Menurutnya dengan polah masyarakat atau kelompok yang melakukan hal aneh tersebut akan menjadi laku dijual.

Saat disinggung apakah ada penyimpangan agama pada beberapa kerajaan dan keraton yang muncul, Haedar menilai dari sisi spiritual tidak menanamkan sisi positif. Bahkan membuat masyarakat menjadi milenari. 

“Orang dihibur dengan adanya masa depan yang baik gemah ripah loh jinawi, namun sesungguhnya itu hanya kamuflase orang-orang yang ingin mendapat tempat dimasyarakat,” katanya.