Jumat, 28 July 2023 09:40 UTC

Stok keberadaan LPG ukuran tiga kilogram dikeluhkan beberapa warga di Kabupaten Mojokerto, masyarakat harus mengeluh lantaran setelah mengantre di Pangkalan namun tak kebagian.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Stok keberadaan LPG ukuran tiga kilogram dikeluhkan beberapa warga di Kabupaten Mojokerto, masyarakat harus mengeluh lantaran setelah mengantre di Pangkalan namun tak kebagian.
Seperti yang ada Pangkalan LPG 3 KG Pertamina Region V LPG dan Gas Product, dalam waktu tak sampai 10 menit sebanyak 50 tabung gas melon habis terjual.
Salah satunya dirasakan Mariyam, warga Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto yang tiba sekitar pukul 10.10 WIB dengan sepeda ontel tuanya di pangkalan yang disuplai oleh agen bertuliskan PT. Sumber Daya Gasindo di plakat SPBU tersebut.
"Gak tau uman (gak tau dapat), kosong. Ini bawa tiga tabung tadi," ungkapnya saat ditemui, Jumat 28 Juli 2023.
Baca Juga: LPG 3 Kilo di Jatim Mulai Langkah, Ini Kata Gubernur Khofifah
Wanita paruh baya ini mengaku, sudah dua pekan terakhir dirinya kesulitan mendapatkan tabung gas yang berisikan 3 kilogram itu. Sebab setiap kali ke pangkalan LPG selalu kehabisan stok. Meski baru saja dilakukan droping oleh agen ke pangkalan yang dia datangi.
"Yah sudah lama kira-kira dua mingguan. Kaya ke sini, sudah habis," ujarnya mengeluh.
Pemilik sepuluh tabung di tokonya ini berharap, kondisi LPG melon yang mulai langka dan sulit dicari di Kabupaten Mojokerto sejak dua pekan bisa segera teratasi. Untuk harga tetap dinominal Rp 16.000 per tabung.
"Saya jual lagi (pengecer), punya tabung 10, dipakai sendiri 1. Jadi harapan semoga mudah-mudahana normal kembali. Untuk harga tetap Rp 16.000," imbuhnya.
Lain hal dengan Said warga Dusun Brongkol, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri yang sejak pukul 08.30 WIB sudah mengantri membeli elpiji subsidi dengan membawa fotocopy KTP ini.
Baca Juga: Kelangkaan Gas Melon atau LPG 3 Kilogram Terjadi di Kota dan Kabupaten Probolinggo
Ia yang setiap hari berkeliling ke sejumlah pangkalan ini hanya memperoleh tiga tabung di pangkalan milik SPBU di Jalan Jayanegara tersebut. Selain terbatas, untuk pembelian gas bersubsidi tersebut kini juga harus menyertakan KTP agar bisa dibeli warga.
"Sekarang telat antri cuman dapat tiga. Keliling cari kemana-kemana kosong. Ini biasanya itu jam (saya) 8 pasti datang sini, Ini kalau dibatasi cuman lima, bawa satu KTP. Kalau gak bawa KTP dua aja gak boleh," tutur Said.
Terpisah, seorang petugas di SPBU 54.613.15 Pertamina menyebutkan jika stok yang datang dari agen hanya 50 unit. Ia pun enggan menjelaskan kondisi stok yang langsung habis seusai di drop agen tersebut. "Iya 50 tabung, gak tau juga. Kita cuman jual aja, gak paham gimana-gimananya," katanya.
Pantaun di beberapa wilayah, kesulitan mendapatkan elpiji melon sudah terjadi sejak dua pekan terakhir, diantaranya di Kecamatan Dlanggu, dan Kecamatan Trawas.
Reporter: Hasan
