Minggu, 06 November 2022 06:20 UTC
Tim Jihandak Pusdik Brimob Watukosek saat berada di lokasi yang akan mengevakuasi temuan warga di galian C yang kemudian dibawa pulang disimpan di kandang sapi.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang warga di sekitar lahan galian tambang C, Dusun Buluresik, Desa Manduro Manggunggajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, digegerkan penemuan sebuah mortir.
Ada dugaan mortir dengan panjang sekitar 30 sentimeter dan berdiamter 10 sentimeter, ditemukan Misno, di kandang sapi miliknya itu merupakan sisa perang dunia ke-2. Temuan itupun dibawa pulang dan ditaruh di sekitar kandang sapi langsung dilaporkan ke perangkat desa setempat dan pihak kepolisian.
Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, tim Jihandak Pusdik Brimob Watukosek diturunkan untuk melakukan evakuasi mortir temuan warga tersebut. Di samping itu, sekitar lokasi disterilisasi.
"Mortir itu ditemukan oleh warga pada Jumat kemarin (4 November). Mortir sudah diamankan oleh tim Jihandak Pusdik Brimob Watukosek. Karena diduga mortirnya ini masih aktif," kata Kapolsek Ngoro Kompol Subiyanto, saat dikonfirmasi pada Minggu, 6 November 2022.
"Kami serahkan ke Pusdik Brimob Watukosek untuk dimusnahkan. Mekanismenya seperti apa, sepenuhnya kewenangan pusdik. Prinsipnya, kami mengamankan warga dari mortir yang bisa meledak sewaktu-waktu itu," imbuhnya.
Penelusuran petugas, lanjut Subiyanto, kali pertama mortir ditemukan Misno di sekitar galian C milik PT Wira Bumi pukul 14.00 WIB pada Kamis, 3 November 2023.
Oleh Misno, proyektil itu lantas dipindah ke kebun milik Abdul Rozak. Sehari berselang, Misno yang berubah pikiran lantas membawa pulang benda yang dikiranya tak berbahaya itu.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat nya, mortir tersebut dibungkus glangsing dan di bawa pulang oleh saksi (Misno) dengan mengendarai motor. Lalu disimpan di kandang sapi karena saksi mengira mortir tersebut patahan (suku cadang) ekskavator galian C," ujarnya.
Beruntung, hal itu tidak sampai memicu ledakan mortir. Subiyanto menyebut, proyektil itu disinyalir sisa perang dunia ke-II antara Belanda dengan Jepang yang gagal meledak. Hanya saja, pihaknya belum bisa bicara detil soal produksi mortir itu berasal. Tak lain karena kondisinya yang sudah berkarat.
"Diduga ini sisa perang dunia ke-II zaman Belanda dulu. Mortir ini gagal meledak saat dijatuhkan dari pesawat (pengebom). Namun kemungkinan besar masih aktif," ia memungkasi.
Sebelumnya, warga di Dusun Buluresik, Desa Manduro Manggunggajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dikagetkan dengan temuan sebuah mortir yang diduga aktif, Jumat, 4 November 2022. Penemuan itu sempat membuat keluarga dan warga sekitar geger lantaran orang yang menemukan membawa mortir itu ke rumahnya.
