Selasa, 13 July 2021 09:40 UTC
MENTERI: Menko RI, Muhadjir Efrfendi (tengah) didampingi Wakil Gubernur, Emil Dardak (kanan) dan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (kiri) di Labkesda Dinkes Gresik. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat untuk tidak menyimpan oksigen tabung jika tidak memerlukan.
Muhadjir meminta agar diberikan pada saudara atau tetangga yang tengah membutuhkan, kemudian jika tabung yang sudah kosong segera dikembalikan ke distributor agar tidak menghambat pengisian dan ketersediaan nya.
Diterangkan Menteri Muhadjir saat melakukan inspeksi nya ke gudang Laboratoriun Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Gresik, guna meninjau kesiapan penanganan Covid-19 saat ini.
"Kami minta, masyarakat yang sudah belanja oksigen dan tidak memakainya kami harap untuk di pinjamkan dulu ke tetangganya yang membutuhkan atau dihibahkan pada yang membutuhkan," terang Muhadjir, Selasa 13 Juli 2021.
Baca Juga: Khofifah: Rumah Sakit Harus Jemput Oksigen
Menteri Muhadjir juga meminta, jika tabung yang sudah kosong harus diberikan atau dikembalikan ke distributor, hal ini agar tidak terjadi keterlambatan pengisian guna melayani mereka yang membutuhkan.
"Beberapa obat-obatan di Jawa Timur sebagian ada yang langka, dan ini akan kami tangani nantinya. Ventilator di Jatim sudah tidak ada masalah, namun kita lihat bagaimana suplay oksigen nya. Ini akan kami laporkan ke Presiden," tukas Muhadjir.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak yang mendampingi Menteri Muhadjir menyampaikan, sementara rumah sakit lapangan di Gresik untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 saat ini sudah siap.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Jual Oksigen Dengan Harga Dua Kali Lipat, Tiga Warga Sidoarjo Diamankan
Sedangkan untuk mengurangi beban produksi oksigen yang meningkat, Emil mengintruksikan pada Perguruan Tinggi khususnya fakultas teknik di Jawa Timur untuk segera bisa memproduksi oksigen konsentrator.
"Terkait ventilator ada arahan dari menteri kesehatan untuk mengkonversi setidaknya 40 persen dari kapasitas rumah sakit menjadi perawatan covid. Nantinya ada support sarpras dari kementrian kesehatan," tukas Emil mendampingi Menko.
Sarpras dimaksud adalah penunjang tempat tidur di ICU yang nantinya dipakai pasien negatif serta penambahan sarana dan tenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) bisa merawat di ICU.