Logo

Merasa Diintimidasi, Ketua Panitia Pilkades di Probolinggo Ingin Mundur

Reporter:,Editor:

Selasa, 23 February 2021 13:40 UTC

Merasa Diintimidasi, Ketua Panitia Pilkades di Probolinggo Ingin Mundur

PILKADES. Rapat membahas rencana pengunduran diri Ketua Panitia Pilkades di Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kab. Probolinggo, Selasa, 23 Februari 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Probolinggo mulai memanas seiring mekanisme pelaksanaan yang telah memasuki tahapan penjaringan bakal calon kades.

Salah satunya di Desa Brabe, Kecamatan Maron. Gara-gara tak kuat merasakan tekanan berbagai pihak, ketua panitia Pilkades setempat berniat mengundurkan diri.

Dia adalah Ahmad Baidowi, yang berencana mengundurkan diri sebagai ketua panitia Pilkades. Langkah tersebut dipilihnya karena merasa ada tekanan atau intimidasi dari berbagai pihak.

Tekanan itu berupa permintaan salah satu tim bakal calon kades dan oknum LSM yang meminta berkas kelengkapan persyaratan masing-masing bakal calon kades.

Lantaran berkas tersebut dianggap kewenangan panitia, Baidowi tak memberikannya. Rupanya beberapa pihak tak menerimanya dan sampai berujung perdebatan dan ancaman.

BACA JUGA: Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Kades Terpilih di Probolinggo Dilaporkan ke Polisi

Rapat untuk membahas masalah ini akhirnya digelar di Kantor Desa Brabe yang dihadiri kepanitian, Kesbangpol, dan Muspika setempat, Selasa, 23 Februari 2021.

Dalam rapat terungkap bahwa selain ada intimidasi, alasan lain pengunduran diri Baidowi sebagai ketua panitia karena kondisi kesehatannya yang kurang baik.

Pihak keluarga bersangkutan juga turut meminta Baidowi mundur dari kepanitiaan. Disamping itu, Baidowi yang merupakan tokoh agama desa setempat juga masih aktif mengajar para santrinya dan rutin menjadi imam masjid.

Menyikapi itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto berharap ketua panitia tidak mundur dari jabatannya.

Ia berharap ketua panitia yang juga tokoh masyarakat setempat semestinya memberikan motivasi kepada anggota lainnya.

Apalagi semua warga melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan para anggota panitia lainnya menolak pengunduran diri tersebut.

"Saya berikan solusi, ketua jangan disibukkan dengan hal teknis. Teknis itu cukup jajarannya saja, saya harap bersangkutan tidak jadi mundur," kata Ugas.

Hal yang sama juru bicara panitia, Ahmad Nasarudin Lathif. Ia berharap Baidowi tak mundur sebagai ketua panitia Pilkades.

"Kalau bukan beliau, siapa lagi yang akan menggantikan sosoknya," ujar Ahmad.

BACA JUGA: Jelang Pilkades Serentak Probolinggo Marak Isu Ijazah Palsu

Menanggapi permintaan tersebut, Baidowi mengaku akan bermusyawarah dengan pihak keluarga. "Untuk keputusannya, jawabannya besok akan saya sampaikan," katanya.

Menyikapi itu, Camat Maron, Mudjito, mengatakan kepanitiaan merupakan sebuah organisasi yang harus saling mengisi satu sama lainnya, sehingga tidak harus dibebankan kepada ketua.

Menurut Mudjito, bisa diwakilkan kepanitiaan lainnya selama tidak melanggar ketentuan Perbup Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa.

"Kalau memang harus mundur, saya menunjuk Sekjennya yang saya nilai mampu, mungkin nanti dia bisa melaksanakan tugas bersama-sama," katanya.

Sekadar informasi, ada sekitar 62 desa di Kabupaten Probolinggo yang akan melangsungkan pemilihan kepala desa. Salah satunya Desa Brabe yang berada di Kecamatan Maron.