Logo

Mentan Pastikan PMK Pada Ternak Tidak Menular ke Manusia

Reporter:

Selasa, 10 May 2022 23:00 UTC

Mentan Pastikan PMK Pada Ternak Tidak Menular ke Manusia

Pencegahan Penyakit PMK. Foto. Dok. Kementan

JATIMNET.COM, Surabaya  - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang mewabah di Jawa Timur tidak menular ke manusia. Penyakit itu hanya menular pada hewan.

Maka, masyarakat diharapkan tidak khawatir maupun panik dalam upaya menekan penyebaran penyakit itu. Pernyataan itu dinyatakannya diperkuat oleh Menteri Kesehatan saat rapat terbatas bersama Presiden.

“Kita harus maksimal melakukan sosialiasi kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia,” kata dia dilansir dari laman resmi Kementan, Rabu, 11 Mei 2022.

BACA JUGA : PMK Mewabah, Presiden Instruksikan Lockdown Hewan Ternak

Mentan menegaskan untuk mendukung pemberantasan PMK, pihaknya menerjunkan tim untuk mengecek kondisi di lapangan. Selain itu, Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya tengah melakukan penelitian lanjutan. Ini untuk memastikan tingkat dan jenis serotype PMK.

“PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kami di Surabaya secara maksimal, sehingga kami bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa,”  ujar dia.

Hasil uji lab aan digunakan sebagai landasan menentukan vaksin yang tepat dalam mengatasi PMK. Ia berharap agar nantinya vaksin yang tepat bisa memanfaatkan sumber daya di dalam negeri. Dengan demikian, penanggulangan PMK bisa lebih efektif dan efisien.

BACA JUGA : Cegah Wabah PMK, RPH Surabaya Cek Surat Kesehatan Hewan yang Datang

Diberitakan sebelumnya, penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ternak sapi di empat kabupaten, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto.  Sekitar 1.247 ekor hewan peliharaan itu dinyatakan terjangkit penyakit tersebut.

Tanda klinis dari PMK seperti demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa. Selain itu luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang. Juga, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis, dan menjadi kurus.