Rabu, 29 January 2020 06:30 UTC
Menteri Kordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Mahfud MD. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memastikan pemerintah tidak tinggal diam terkait mahasiswa Indonesia yang akan habis masa tinggalnya di Kota Wuhan, Cina.
Dia yakin kementerian luar negeri segera mengambil langkah diplomatik. "Pemerintah harus turun tangan, itu urusan menteri luar negeri. Tidak mungkin pemerintah itu menelantarkan rakyatnya," ujar Mahfud di Surabaya, Rabu 29 Januari 2020.
Hanya saja, Ketua Mahkamah Konstitusi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak menjabarkan secara rinci mengenai langkah pemerintah untuk cara memulangkannya. "Kan ada saluran diplomatik dalam urusan ini, pasti terselesaikan," katanya.
BACA JUGA: Penderita Virus Corona Bisa Lolos dari Thermal Scanner, Joko Widodo: Kenali Gejalanya
Sekadar diketahui, izin tinggal empat mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester di Kota Wuhan, Cina segera habis, 2 Februari 2020 mendatang.
Belum ada tanggapan dari pemerintah. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi ditemui disela kunjungan ke PT PAL Indonesia, Senin 27 Januari 2020 lalu pun enggan berkomentar. "Nggak," kata Retno singkat lantas tersenyum.
Presiden Joko Widodo mengatakan mahasiswa dan WNI yang ada di Wuhan, kondisinya saat ini dikawal penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cina. KBRI secara khusus mengupdate informasi terbaru dari sana.
"Sementara (WNI) masih di sana (Wuhan)," ujar Jokowi saat di PT PAL Indonesia, Senin 27 Januari 2020.