Senin, 12 November 2018 15:11 UTC
Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta masyarakat mewaspadai segala jenis penyakit. Sebab, Indonesia saat ini tengah menghadapi transisi epidemiologi.
Menurut Nila, terkait penyakit, Indonesia menghadapi tiga beban penyakit (triple burden of diseases). Pertama, bergesernya penyakit menular ke arah penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes, kanker, dan sebagainya.
Kedua, muncul ancaman penyakit infeksi baru, seperti flu burung, ebola, dan TBC Resisten Obat. Ketiga, masyarakat masih dihadapkan pada masalah penyakit menular yang belum selesai, seperti Demam Berdarah, TBC, Malaria, HIV/AIDS, Filariasis, dan Kecacingan.
Selain beban penyakit, Nila menginformasikan persoalan gizi. Menurutnya, lndonesia menghadapi beban ganda (double burden of nutition problem).
“Di satu sisi Indonesia menghadapi masalah undernutrisi (gizi kurang, pendek/stunting, dan kurus), di sisi lain Indonesia telah dihadapkan pada masalah overnutrisi, yakni masalah obesitas / kegemukan,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Senin 12 November 2018.
Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan, angka stunting pada Balita telah turun dari 37,2 persen tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada tahun 2018. Hal ini sejalan dengan perbaikan pada beberapa indikator Kesehatan lbu dan Anak, seperti antenatal care, persalinan oleh tenaga kesehatan, perawatan ibu nifas, dan pelayanan kesehatan pada Bayi dan Balita.
Di sisi lain, indikator-indikator Penyakit Tidak Menular telah menunjukkan kenaikan dari sisi angka kejadian. Prevalensi Kencing Manis berdasarkan pemeriksaan darah telah meningkat dari 6,9 persen pada tahun 2013 menjadi 8,5 persen pada tahun 2018,
Hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah telah meningkat dari 25,8 persen pada tahun 2013 menjadi 34,1 persen pada tahun 2018. “Perilaku merokok pada remaja juga meningkat dari 7,2 persen pada tahun 2013 menjadi 9,1 persen pada tahun 2018,” ujarnya.
Sebagai bentuk pencegahan, perilaku hidup sehat di masyarakat masih perlu ditingkatkan. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa perilaku makan buah dan sayur yang cukup, yakni 5 porsi per hari sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baru mencapai 5 persen.
Sementara itu, perilaku aktivitas fisik juga masih perlu ditingkatkan, karena masih 33,5 persen penduduk di atas 10 tahun yang aktivitas fisiknya kurang.