Minggu, 25 November 2018 01:59 UTC
ARS Zaman Nurlail. FOTO: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya – Bermain game dan digaji bulanan, siapa yang tidak mau? Sudah mengasikkan, dapat bayaran besar melebihi upah minimum DKI Jakarta pula.
Itulah yang dirasakan salah satu pemain profesional ARS Zaman Nurlail dari tim Alter Ego. Dia mengaku dunia e-sport di Indonesia tengah berkembang pesat. Bahkan sudah menjadi suatu pekerjaan.
“Kalau sudah masuk ke dunia e-sport, setiap bulannya ada gaji seperti kerja,” ujar ARS, sapaannya saat ditemui disela acara kompetisi Axis Pyramid League yang berlangsung Surabaya Convention Center, Sabtu 24 November 2018 petang.
Sebagai seorang gamer, ARS mengaku digaji cukup besar. Melebihi upah minimum regional (UMR) yang ada di DKI Jakarta 2018, yakni Rp 3,3 juta. Hanya saja ia tak menyebut secara rinci berapa yang diterima selama ini. “Lumayan lah. UMR lebih,” tuturnya.
ARS mengakui pendapatan yang dia terima dari main game tidak lebih dari Rp 10 juta. Tapi tidak tertutup kemungkinan dia bisa mencapainya. “Jika lebih berusaha bisa-lah sampai dua digit (Rp 10 juta lebih),” ungkapnya sembari tersenyum.
Perlu diketahui, Tim Alter Ego bernaung dibawah managemen Delwyn Sukamto, yang sudah berkerja sama sejak tahun lalu. Semua pembiayaan sewaktu mengikuti lomba, termasuk akomodasi sudah ditanggung pihak manajemen. Tim yang bermarkas di Jakarta tersebut tinggal latihan dan memenuhi target manajemen.
“Kita punya manajemen e-sport. Setiap mengikuti turnamen akan ada persetujuan antara dua pihak. Pihak manajemen mengajukan target, jika kami setuju, kami ikuti turnamen dan dibiayai manajemen,” urainya.
Alter Ego sendiri pada event yang digelar sampai 25 November tersebut mengirimkan tiga tim. Diantaranya tim mobile legend, tim dota dan tim taken. ARS menargetkan pada gelaran turnamen kali ini untuk tim mobile legend mampu menyabet juara satu. Hadiah yang dapat dibawa pulang sebesar Rp 100 juta telah menunggu.
