Senin, 26 August 2019 01:28 UTC
SELAMAT. Marc Marquez memberi selamat kepada Alex Rins setelah menjuarai balapan di Silverstone, Inggris, Minggu 25 Agustus 2019. Foto: Motogp.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez sangat marah setelah dua kali kalah berturut-turut di tikungan terakhir. Pada balapan di Silverstone, Inggris dia kalah dari Alex Rins yang menunggangi Suzuki pada Minggu, 25 Agustus 2019.
Pada balapan sebelumnya pebalap Spanyol itu merasakan hal serupa. Dia ditekuk pesaing terdekatnya dalam perburuan gelar juara dunia, Andrea Dovizioso pada balapan di Austria dua minggu sebelumnya.
Dua kekalahan yang dirasakan Marquez dengan cara yang sama. Yakni, kedua lawannya sama-sama melewatinya di tikungan terakhir setelah melakukan pertarungan jarak yang rapat.
BACA JUGA: Finish Kedua, Marquez di Ambang Juara Dunia MotoGP
Pada balapan di Inggris dia sedikit melebar untuk memburu garis finish. Ruang di sisi kanan itu dimanfaatkan Alex Rins untuk melewati juara bertahan itu. Sebelumnya Rins sudah memberi tekanan sejak lap ke-9 dan terus mengancam posisi Marquez.
“Tentu saya sangat marah karena dua kali kalah di tikungan terakhir,” kata Marquez seperti dikutip Crash.net, Senin 26 Agustus 2019.
Namun demikian dia mengaku masih memiliki mental juara. Terlebih saat ini posisinya leading 78 dari pesaingnya, Andrea Dovizioso. Kebetulan rider Ducati itu terlempar di tikungan pertama, lap pertama setelah tabrakan dengan Fabio Quartararo di Inggris kemarin.
“Dapat saya katakan, bahwa kami berada di bagian terburuk dari kejuaraan, karena dua balapan berturut-turut dalam kalender hanya berada di tempat kedua. Dengan kekalahan yang sama,” lanjut Marquez.
BACA JUGA: Ini yang Harus Dilakukan Marquez untuk Pertahankan Gelar Juara Dunia MotoGP
Meski memendam amarah, dia tengah membidik gelar juara. Ambisi itu disampaikan melihat perburuan poin dalam sisa enam balapan yang lebih berpihak kepadanya. Bahkan dia bakal menerapkan strategi untuk selalu berada di podium.
Sebagai pebalap, Marquez memiliki rasa penyesalan saat dikalahkan lawannya. Terutama saat dikalahkan Dovizioso di Austria dua pekan lalu. Sebab Dovizioso adalah pesaing terberatnya dalam perburuan gelar juara dunia musim ini.
“Dua minggu lalu lebih buruk. Balapan ini menyakitkan karena (kalah) dengan cara yang sama. Tapi saya meningkatkan keunggulan 20 poin,” Marquez memungkasinya.