Rabu, 19 January 2022 05:40 UTC
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Kementerian BUMN)
JATIMNET.COM, Jakarta - Mantan Pimpinan KPK, Adnan Pandu Praja menilai Menteri BUMN Erick Thohir lebih konstruktif jika dibandingkan para menteri BUMN terdahulu. Pasalnya, Erick tak pandang bulu dalam upaya 'bersih-bersih' di dalam tubuh Kementerian BUMN, perusahan dan anak usahanya.
“Pak Erick sebagai menteri sudah melakukan langkah yang sangat konstruktif dibanding menteri-menteri sebelumnya. Sangat jarang menteri melaporkan ranah yang merupakan portofolionya ke Kejaksaan Agung,” ujar Adnan dalam Visi Integritas Forum – AKHLAK BUMN: BERSIH-BERSIH KORUPSI MENUJU BUMN BERINTEGRITAS DAN KOMPETEN, Selasa, 18 Januari 2022.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Erick menyambangi Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi di tubuh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, terkait penyewaaan pesawat berjenis ATR 72-600.
Mantan Presiden Inter Milan ini pun menyerahkan segala alat bukti dan kelengkapannya berupa hasil audit yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca Juga: Jadi Anggota Kehormatan Laskar Sholawat, Menteri Erick Thohir Tekankan Sinergi BUMN
Sebelumnya, Erick juga berhasil mengungkap dua kasus mega skandal korupsi yang terjadi di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero). Di mana kasus korupsi Jiwasraya merugikan Rp 16,8 triliun, sementara kasus korupsi ASABRI, merugikan negara Rp 22,78 triliun.
Berkaca dari hal tersebut, Adanan menyatakan Erick yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tidak main-main dalam mberantas oknum yang merugikan negara dan masyarakat di dalam tubuh BUMN. Upaya 'bersih-bersih' Erick ini juga dikatakan dapat memberikan efek jera sehingga tidak akan terulang kembali di kemudian hari.
“Ini sebuah sikap positif bagi publik dan bagi BUMN sekalian. Bahwa Pak Erick sangat serius agar di bawah kepemimpinannya tidak ada korupsi lagi. Karena itu juga Kejagung bertindak serius dan sekarang sudah ada kasusnya,” ujar Adnan, yang juga Associate Visi Integritas.
Terakhir, Ia memeberikan dukungan penuh kepada Erick dalam upaya 'bersih-bersih' BUMN. Apalagi, mengingat tindakan yang merugikan negara akan membuat keuntungan BUMN menurun sehingga program pelayanan kepada masyarakat dapat terganggu. “Saya mendukung langkah Pak Erick,” Adnan memungkasi.