Selasa, 24 September 2024 04:39 UTC
Rumah korban pembacokan di Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Selasa, 24 September 2024. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang pria lanjut usia (lansia) mengalami luka bacok di kening, tangan, dan jari kelingking, setelah dibacok seseorang yang datang ke rumahnya dalam keadaan mabuk, Senin malam, 23 Sepetember 2024.
Korban yakni Tu'an, 72 tahun, asal Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Pelaku diketahui Warsito, asal Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, datang sendirian dalam kondisi mabuk sekitar pukul 18.30 WIB. Ia menggedor-gedor pintu rumah Tu'an.
Korban saat itu sedang makan sendirian di dalam rumah. Tu'an lalu bergegas membuka pintu depan.
Rahma Widyanita, 40 tahun, cucu keponakan korban, mengatakan tiba-tiba Warsito menyerangnya dengan sebilah pedang yang panjangnya sekitar 50 sentimenter dan korban menangkis bacokan pelaku sembari berteriak meminta tolong.
BACA: Aksi 10 Pemuda Berusaha Bacok Tiga Pemuda
"Beliau kena kening jahitan enam, di lengan tangan kanan 11 jahitan, dan jari kelingking tangan kiri ini ada enam jahitan," katanya, Selasa siang, 24 September 2024.
Aksi pembacokan itu akhirnya membuat warga sekitar berdatangan. Warga sempat mengamankan Warsito sekitar 15 meter di sebelah barat rumah korban. Namun, fokus warga teralihkan lantaran kondisi korban yang tumbang karena menderita luka bacok cukup serius.
"Tadinya sempat dilerai, terus diamankan, tapi warga akhirnya menolong Mbah Tu'an. Kemudian pelaku terlepas dan kabur ke selatan," ujarnya.
Korban lalu dievakuasi ke RS Kamar Medika, Kota Mojokerto. Saat ini, korban sudah pulang karena rawat jalan. Sedangkan warga masih mengejar pelaku yang kabur ke area persawahan.
Sehari-hari, Tu'an tinggal bertiga dengan putranya, Samsul Huda dan menantunya, Ratiah. Ternyata, Warsito adalah mantan suami siri menantu korban.
BACA: Pembacok Pelajar di Mojokerto Diringkus, 3 Pelaku Ditangkap
"Pelaku tidak punya rumah, asalnya Meri. Saya pisah tahun 2021, nikah siri," ungkap Ratiah.
Menurut Ratiah, kedatangan pelaku sejatinya untuk mencari dirinya. Sebab, Warsito menyimpan dendam kepadanya karena masalah rumah yang kini ia tinggali. Hanya saja, pelaku tidak menyebutkan nilai uang yang diminta.
"Dia minta uang ganti rugi bangun rumah ini, tidak saya kasih (beri). Soalnya sertifikat rumah ini di bank. Minta uang buat makan ya saya kasih, yang terakhir empat kali ke sini tidak saya kasih," katanya.
Terpisah, Kapolsek Magersari Kompol Amat menjelaskan korban melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polres Mojokerto Kota. Menurutnya, anggota patroli telah mendatangi TKP pembacokan dan mengevakuasi korban ke RS terdekat.
"Laporannya ke Polres. Karena tadi (di Polsek Magersari) tidak ada anggota, kami fokus pengundian nomor urut di KPU," katanya.