Logo

Mahasiswa Perlu Dididik Skill Yang Tak Bisa Dilakukan Mesin

Reporter:

Sabtu, 12 January 2019 03:56 UTC

Mahasiswa Perlu Dididik Skill Yang Tak Bisa Dilakukan Mesin

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir. Foto: Kemenristekdikti

JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyampaikan revolusi industri 4.0 membutuhkan mahasiswa adaptif.

Hal itu untuk menghadapi kemungkinan mesin atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) menggantikan pekerjaan lulusan perguruan tinggi, terutama lulusan politeknik. Karena itu, Nasir mengatakan mahasiswa harus dididik pengetahuan dan keterampilan yang belum bisa dilakukan mesin.

“Otomatisasi, globalisasi, dan peningkatan keterampilan telah mendorong restrukturisasi ekonomi besar-besaran," kata Menteri Nasir saat memberi kuliah umum di Kampus II Politeknik Kediri pada Kamis, 10 Januari 2019.  

BACA JUGA: Menristekdikti Resmikan Pengembangan Stem Cell Unair

Menurut dia, kalau mengikuti pendidikan yang dikembangkan oleh Amerika, yaitu di Massachusetts Institute of Technology (MIT), maka mahasiswa harus dididik pada hal-hal yang mesin tidak bisa lakukan.

Mahasiswa tidak dapat hanya mengandalkan ilmu yang diperoleh di kampus, namun juga perlu menggali dan mempelajari kompetensi lainnya dari berbagai sumber untuk meningkatkan kreativitasnya. “Bagaimana mahasiswa menjadi kreatif, inovatif. Ada beberapa literasi yang harus dikuasai di era Revolusi Industri 4.0 yaitu literasi data, literasi teknologi, literasi bahasa dan literasi manusia,” ungkap Menteri Nasir seperti dikutip dari Ristekdikti.go.id.

Dia juga mendorong dosen politeknik juga memberi pengalaman dan pandangan inovatif sehingga mahasiswa dapat adaptif saat bekerja.