LPEI Dampingi Ribuan UMKM  Jadi Pelaku Eksportir Baru di Indonesia

Zaini Zain

Reporter

Zaini Zain

Minggu, 14 Agustus 2022 - 07:00

lpei-dampingi-ribuan-umkm-jadi-pelaku-eksportir-baru-di-indonesia

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat menutup UMKM Week 2022 diselenggarakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

JATIMNET COM, Situbondo - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah melakukan pendampingan terhadap ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pendampingan melalui program pelatihan khusus tersebut berorientasi terhadap peningkatan kapasitas UMKM menjadi eksportir baru di Indonesia.

LPEI atau Indonesia Eximbank merupakan Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI. Melalui rilis tertulisnya yang diterima Jatimnet.com,LPEI menyebut bahwa hingga Juni 2022, telah memberikan pelatihan bagi 2.700 pelaku UMKM dan lebih dari 120 UMKM diantaranya sudah sukses menjadi eksportir baru.

“Saat ini LPEI juga mencatat ada sekitar 50 pelaku UMKM telah sukses memperluas akses pasarnya di mancanegara,” ujar Kepala Devisi Jasa Konsultasi LPEI, R Gerald, saat menjadi narasumber acara talkshow bertajuk “UMKM menembus ekspor” pada acara UMKM Week 2022 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Jumat, 12 Agustus 2022.

LPEI memberikan dukungan finansial dan non finansial bagi pelaku UKM berorientasi ekspor. LPEI memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha ekspor.

“Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan bentuk pelatihan dan pendampingan atau CPNE, marketing hand holding program, dan desa devisa,” kata Gerald.

Menurut Gerald, untuk pelatihan marketing hand holding program atau business matching, yaitusebagai upaya percepatan ekspor dalam rangka membuka akses pasar ekspor bagi produk UMKM mitra LPEI. Bentuknya, berupa digitalisasi global marketplace business matching melalui diaspora, dan pameran berskala internasional.

“Melalui program pendampingan khusus tersebut  LPEI ingin meningkatnya eksportir baru, nilai ekspor nasional, hingga daya saing produk atau komoditas Indonesia di mancanegara.

Selain itu, lanjut Gerald, LPEI juga memiliki program pemberdayaan komunitas petani, pengrajin, koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor.

Hingga Juni 2022, LPEI memiliki 134 desa devisa dengan 9 komoditas unggulan, yaitu kakao, kopi, beras, garam, rumput laut, kerajinan, tenun, gula semut dan lada hitam.

“LPEI dalam hal ini telah memberikan pendampingan kepada 12.821 petani atau pengrajin,” ungkapnya.

Sementara itu,  Menteri Keuangan RI, Sri Mulyadi yang menutup acara UMKM Week 2022, mengajak seluruh jajarannya untuk memperbaiki program sinergi membantu pelaku UMKM di Indonesia. Untuk ekportir ada program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

“Jika UMKM pasarnya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta LPEI akan membantu sampai ekspor. Inilah yang disebut kolaborasi, kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani berharap sinergitas jajaran lembaga di Kementerian keuangan akan mempercepat pertumbuhan UMKM. Saat ini, pelaku UMKM perlu dibantu di semua front bukan malah  dibebani. “Indonesia bisa pulih dari kondisi pandemi. Selamat hari UMKM nasional,” tuturnya.

Perlu diketahui, dalam kegiatan UMKM Week 2022 , LPEI juga ikut berpartisipasi mengikuti rangkaian kegiatan pameran. LPEI juga turut berpartisipasi pada agenda  Kementerian Keuangan pada kegiatan Road to Mofest 2022 di Bali yang diselenggarakan  pada tanggal 11 Agustus 2022 lalu.

Baca Juga