Logo

Lesunya Pasar Properti Tak Ganggu Market Share Semen Dynamix

Reporter:

Sabtu, 16 November 2019 03:53 UTC

Lesunya Pasar Properti Tak Ganggu Market Share Semen Dynamix

Grup Head PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Sahut Giri Prabowo. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, anak usaha PT Semen Indonesia, berupaya menjaga market share ritel di kisaran 80 persen hingga akhir tahun 2019.

Bayang-bayang turunnya market share dua persen secara nasional, serta ketidakpastian pasar properti menjadi momok bagi perusahaan yang sebelumnya bernama Holcim tersebut.

“Memang market share year to date ada penurunan sekitar dua persen dan pasar properti sedang lesu, tapi kami masih bisa mempertahankan pangsa pasar di kisaran 15,1 persen secara nasional,” kata Sales Grup Head PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Sahut Giri Prabowo dalam keterangannya, Sabtu 16 November 2019.

Dijelaskan Giri, sapaannya, kemampuannya mempertahankan market share tidak lepas dari penetrasi di pasar ritel. Salah satunya melakukan pendekatan dengan toko bangunan, pekerja, hingga pelaksana proyek.

BACA JUGA: Akuisisi Saham Holcim, Pasar Domestik Semen Indonesia Menguat

Selain itu, banyaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi trigger bagi Dynamix untuk memperkuat pasar. Salah satu contoh adalah pembangunan jalan tol yang akan diikuti tumbuhnya perumahan di sekitar pintu keluar.

“Itu tidak bisa dibantah, meskipun pasar properti tengah lesu, tapi masih memberi kontribusi,” lanjut Giri.

Kemampuan menjaga pangsa pasar juga dibarengi dengan mapping kepada para pekerja hingga kontraktor proyek. Hal ini terbukti mampu mempertahankan pasar semen yang sepanjang tahun ini sedikit ada penurunan.

BACA JUGA: Siap Menangkan Pasar Nasional, Holcim Ganti Merek Dynamic

Bukti lain adalah kemampuan produksi semen Dynamix pada Oktober kemarin yang mencapai 1,120 juta ton atau naik satu persen dibanding tahun sebelumnya. “Memang tidak bisa dibandingkan dengan saat kami masih bernama Holcim,” tegasnya.

Dyanamix telah mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat),  Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur),dan Lhoknga (Aceh) dengan total kapasitas produksi mencapai 14,8 juta ton semen per tahun.

Sementara Jatim mampu memberi kontribusi sebasar 13 persen atau setara 1 juta ton per tahunnya. Menurutnya pertumbuhan semen di wilayah Jatim terus terjaga kenaikannya dari tahun ke tahun.