Logo

Lawan Fobia Islam, Tiga Negara Bangun Saluran Televisi Bersama

Reporter:

Kamis, 26 September 2019 08:39 UTC

Lawan Fobia Islam, Tiga Negara Bangun Saluran Televisi Bersama

Ilustrasi kamera perekam. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya – Turki, Pakistan, dan Malaysia sepakat untuk melawan sikap fobia Islam yang sedang menjangkit di dunia, pada Rabu 25 September 2019. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan trilateral yang muncul di antara pertemuan Majelis Umum PBB yang ke 74, di New York. Salah satunya melalui peluncuran saluran televisi bersama. 

Pertemuan itu dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, dan Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia.

Tiga pemimpin berdiskusi untuk mencari cara meningkatkan kerjasama dalam area yang luas, kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor PM Pakistan. Ditambahkannya, tiga negara akan bertukar pandangan dalam pembangunan dan tren di skala regional dan global.

Tiga negara juga memutuskan untuk meluncurkan saluran televisi yang didedikasikan untuk melawan hal yang mendorong menguatnya fobia Islam.

BACA JUGA:Turki Ajak Indonesia Perjuangkan Hak Kekuasaan Setara di PBB

“Presiden Erdogan, PM Mahathir dan saya, menyelenggarakan pertemuan hari ini dan kami memutuskan untuk meluncurkan televisi dalam siaran berbahasa Inggris yang ditujukan untuk melawan Fobia Islam dan mengatur siarannya khusus tentang Islam,” kata Khan dalam sejumlah cuitannya di Twitter.

“Mispersepsi yang membawa orang bersama-sama menentang Islam akan dikoreksi,  isu fitnah akan secara tepat mendapatkan konteksnya, film dan serial tentang sejarah Muslim akan diproduksi untuk mendidik masyarakat kami dan dunia, Muslim akan mendapatkan media yang berdedikasi,” lanjutnya.

BACA JUGA: Ketika Jokowi Kepo Momentum Presiden Erdogan Memeluk Firdaus Syamsuri

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Malaysia, Pakistan, dan Turki menyelenggarakan pertemuan trilateral di sela forum Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang ke 14 di Jeddah, pada 40 Mei 2019.

Pertemuan ini kemudian dilanjutkan pada pertemuan PBB, di New York, Rabu 25 September 2019.

Sumber: Anadolu, Aa.com