Logo

Lapas Jombang Resmikan Pesantren Al Muhajirin, Media Hijrah Menuju Kebaikan

Reporter:,Editor:

Jumat, 12 September 2025 07:40 UTC

Lapas Jombang Resmikan Pesantren Al Muhajirin, Media Hijrah Menuju Kebaikan

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur Kadiyono bersama Bupati Jombang Warsubi meresmikan Pesantren Al Muhajirin di Lapas Kelas IIB Jombang, Jumat, 12 September 2025. Foto: Taufiqur Rachman

JATIMNET.COM, Jombang – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jombang kini memiliki pesantren pertama untuk para narapidana. Pesantren Al Muhajirin diresmikan secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur Kadiyono bersama Bupati Jombang Warsubi, Jumat, 12 September 2025, dan disaksikan 700 warga binaan dan sejumlah pejabat teras daerah.  

Kepala Kanwil Ditjenpas Jatim Kadiyono menegaskan landasan hukum sekaligus filosofi pendirian pesantren sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 yang menjamin hak warga binaan mendapat pendidikan. Peresmian sengaja digelar bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk memperkuat makna spiritual. 

"Nama Al Muhajirin dipilih sebagai simbol hijrah dari perilaku buruk menuju kebaikan. Pesantren Al Muhajirin akan menyelenggarakan program tahfiz, kajian kitab, dan pelatihan keterampilan berbasis syariah," ujar Kadiyono dalam sambutannya.

Selain itu, peresmian pesantren ini dihadiri Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Wabup Salmanuddin Yazid, perwakilan Kejari, Dandim 0814/Jombang, dan tokoh agama KH Nur Hadi (Mbah Bolong). Ke depan, pesantren akan menjadi pusat transformasi karakter melalui pendekatan kerohanian dan pelatihan praktis.  

Peresmian ini disambut gembira oleh Bupati Jombang sebab inisiatif pesantren ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan mengamalkan ilmu agama. Abah Warsubi juga menyampaikan kesiapan pihaknya untuk mendukung kegiatan pengembangan pengetahuan dan ketrampilan warga binaan. 

"Kami berharap pesantren bisa memberi motivasi untuk memperbaiki diri dan berbuat lebih baik dan pemkab siap mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan warga binaan," katanya.