Rabu, 02 October 2019 16:44 UTC
SAMBUT WARGA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan pengungsi asal Wamena, Papua pada Rabu, 2 Oktober 2019. Foto. IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Gelombang ketiga pengungsi asal Wamena, Papua kembali tiba di Jawa Timur. Sebanyak 121 orang tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang dengan menumpang pesawat Hercules pada Rabu, 2 Oktober 2019 sekitar pukul 14.30 WIB.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan semua pengungsi telah didata dan diantarkan ke kampung asal di Jawa Timur. “Kami ingin membuatkan layanan agar mereka bisa kembali dengan layanan yang lebih proper," ujarnya dalam keterangan resmi.
Pendataan ini, lanjut Khofifah, tidak hanya dilakukan terhadap warga Jawa Timur, tapi juga Jawa Tengah yang ikut dalam pesawat Hercules dari Wamena. Tujuannya, mempermudah penyusunan berita acara.
BACA JUGA: Gelombang Kepulangan Warga Jatim dari Wamena Masih Berlanjut
"Jika suatu saat ada konsesi dari pemerintah pusat, misalnya toko atau rumah yang terbakar, mereka bisa bekerja kembali ke sana. Kami sudah siapkan datanya. Inilah pentingnya mereka diidentifikasi untuk mengetahui data dan jumlah perantaunya," katanya.
Selain mendata, Pemprov Jawa Timur juga memberikan layanan kesehatan. Pengungsi yang kurang sehat langsung diantar ke RSUD Saiful Anwar Malang untuk mendapat perawatan medis secara gratis.
BACA JUGA: 44 Warga Jatim Telah Tiba di Surabaya
"Yang hari ini datang di Juanda juga ada. Yang sakit juga langsung dibawa dengan ambulans ke RSUD Dr Soetomo. Semua layanan ada dalam coverage pemprov," katanya.
Hingga saat ini sudah ada tiga kloter warga Jawa Timur di Wamena yang kembali pulang ke Jatim. Rombongan pertama datang melalui Semarang sebanyak 43 orang. Kemudian Rabu ini, melalui bandara di Malang sebanyak 121 orang dan melalui bandara Juanda sebanyak 41 orang.
"Besok rencananya akan datang sekitar 130 orang. Kami menyampaikan terimakasih kepada TNI AU yang telah membantu memudahkan kepulangan warga Jatim yang sedang merantau di Wamena," kata Khofifah.