Rabu, 26 October 2022 07:40 UTC
SILATURAHMI. Anies Baswedan saat bertemu dengan Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Mutawakkil Alallah di Desa Temenggungan, Kec. Krejengan, Kab. Probolinggo, Rabu, 26 Oktober 2022. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Rabu 26 Oktober 2022.
Dalam kedatangannya di Probolinggo, pria yang akrab disapa Anies Baswedan itu, terlebih dahulu mengunjungi rumah Pengasuh Ponpes Genggong KH Mutawakkil Alallah di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan.
Usai ditemui Kiai Mutawakkil, Anies selanjutnya berziarah ke makam pendiri Ponpes Zainul Hasan Genggong, Al Arif Billah Almarhum KH Mohammad Hasan.
Kepada wartawan, Anies mengaku kedatangannya ke Ponpes Zainul Hasan Genggong hanya sekadar bersilaturahmi dan berziarah ke makam pendiri pondok pesantren setempat.
Anies menegaskan kalau kunjungannya tersebut sebatas silaturahmi dan tidak ada tujuan khusus, termasuk ketika dikaitkan dengan Pilpres 2024 mendatang.
Pria yang diusung sebagai calon presiden (capres) dari Partai NasDem tersebut mengaku sampai saat ini dirinya belum ada persiapan khusus. "Biar mengalir saja," ujar Anis.
KH Mutawakkil Alallah juga mengatakan kedatangan Anies sebatas pertemuan biasa dan sesuai perintah agama Islam, tamu siapapun harus diterima.
"Jangankan tamu sesama muslim, nonmuslim pun yang hendak bertamu ya tetap diterima," ujar Kiai Mutawakkil.
Kiai Mutawakkil menyampaikan jika Anies sebatas minta doa restu agar selamat dunia akhirat dan tidak ada hubungannya dengan politik.
Kiai Mutawakkil juga menjelaskan kalau sewaktu mengobrol dengan Anies, dirinya sempat mengingat sesepuh sosok Abdurahman Baswedan. Abdurahman Baswedan merupakan kakek Anis Baswedan dan pahlawan nasional.
Menurut Kiai Mutawakkil, Abdurahman telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan mengkoordinir orang Arab yang ada di Indonesia. Abdurahman juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
"Artinya sejarah sesepuhnya hampir sama dengan kakek saya KH. Mohamad Hasan. Itu saja yang banyak dibicarakan tadi," kata Kiai Mutawakkil.
