Selasa, 11 December 2018 12:25 UTC

Sekretaris Jenderal KNPI Sirajuddin Abdul Wahab. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan menyelenggarakan kongres ke-15 pada 15-18 Desember 2018. Selain menyusun arah dan kebijakan KNPI tiga tahun ke depan dan memilih ketua umum yang baru, kongres juga akan menyinggung sikap politik di Pilpres 2019.
Sekretaris Jenderal KNPI Sirajuddin Abdul Wahab menegaskan KNPI adalah organisasi independen. Meski begitu, ia tetap mengimbau anggotanya untuk memilih calon presiden yang yang dekat dengan rakyat dan memiliki program pembangunan yang berkesinambungan. Dengan demikian, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dengan negara lain.
“Tapi pesan saya pilihlah capres yang dekat dengan rakyat dan program pembangunannya berkesinambungan,” ujarnya ditemui di Surabaya, Selasa 11 Desember 2018. Agenda pesta demokrasi ini akan dibawa ke dalam Kongres KNPI yang akan diselenggarakan di Aceh, 15-18 desember 2018.
BACA JUGA: Lusa, KNPI Umumkan Arah Dukungan Calon Presiden dalam Pilpres
Bukan untuk memilih calon tertentu, melainkan untuk mengajak anggota KNPI ikut berpartisipasi di dalam kegiatan politik baik legislatif maupun presiden. Ketua Umum Barisan Muda KOSGORO 1957 itu menuturkan pilpres maupun pileg harus dibuat sebagai pesta demokrasi bagi seluruh bangsa.
“Silakan tentukan pilihan. Bagi KNPI yang penting adalah pembangunan harus berkesinambungan sehingga apa yang ada tetap berjalan dan maju untuk membangun peradaban Indonesia. Tapi sekali lagi KNPI tidak akan mendukung secara kelembagaan,” tegasnya.
BACA JUGA: Sambut Asian Games KNPI Jatim Adakan Hitung Mundur
Perihal kongres sendiri, pria yang akrab disapa Siradj itu menjelaskan kongres adalah sebuah proses yang diatur dalam AD/ART KNPI untuk menyolidkan organisasi. “Kami berharap kongres bisa menghasilkan keputusan strategis organisasi yang berkaitan dengan internal dan ada pengembangan KNPI dan kiprahnya dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya
Sebagai sebuah organisasi, Siradj mengatakan KNPI harus sehat menghadapi tantangan industri revolusi 4.0 ini. Dalam menghadapi era digital hari ini, dia menuturkan, KNPI harus punya karya-karya yang bisa berkontribusi terhadap peradaban bangsa. “KNPI harus bisa dikenal di seluruh rakyat Indonesia dengan memberi kontribusi pada peradaban bangsa ini,” ujarnya.
