Logo

Komunitas Pelukis Henna Galang Dana Korban Banjir Sentani

Reporter:,Editor:

Minggu, 24 March 2019 07:15 UTC

Komunitas Pelukis Henna Galang Dana Korban Banjir Sentani

PEDULI. Dua komunitas di Blitar menggalang dana untuk para korban banjir di Sentani, Papua, Minggu 24 Maret 2019. Foto: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar – Komunitas pelukis henna, Blitar Henna Community (BHC) berkolaborasi dengan komunitas pecinta satwa luwak atau Anak Luwak Blitar (Altar) menggalang dana bantuan untuk para korban banjir di Sentani, Papua.

Dua komunitas berbeda ini menggalang dana di lokasi wisata keluarga Taman Kebonrojo dengan sasaran pengunjung yang menghabiskan waktu libur akhir pekan. Rencananya, dana yang terkumpul disalurkan ke para korban bencana sentani papua melalui sebuah lembaga, Laznas LMI Kota Blitar.

"Aksi ini bentuk kepedulian kami untuk meringankan beban korban banjir, "ujar Gabi, ketua Blitar Henna Community, di sela kesibukanya melukis tangan pengunjung, Minggu 23 Maret 2019.

BACA JUGA: Seratusan Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Sentani, Papua

Gabi menambahkan, ada tiga pelukis henna yang melukis tangan pengunjung. Untuk sekali melukis pengunjung dikenakan tarif Rp 15.000 dan seluruhnya akan disumbangkan untuk korban banjir Sentani. Dalam aksinya, setiap pelukis membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk melukis di tangan pengunjung dengan motif Turki maupun Arab.

"Kami menggelar acara galang dana ini selama dua hari, sabtu dan minggu. Mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB," ujarnya.

BACA JUGA: Banjir Bandang di Sentani, 89 Orang Tewas 

Sementara itu, Ketua Altar Bambang menambahkan aksi galang dana untuk korban bencana ini merupakan yang kedua kalinya setelah bencana Palu beberapa waktu lalu. Aksi galang dana ini juga sekaligus acara rutinan kopdar alias kopi darat untuk pecinta luwak atau musang yang beraneka ragam jenisnya.

"Kami ingin Altar ikut peduli dengan saudara kita di Papua yang sedang terkena musibah," kata Bambang.

Menurutnya, pengunjung yang menyumbang dana bisa berswafoto dengan aneka jenis luwak. Tarifnya Rp 5.000 untuk sekali foto. Ada belasan luwak jinak yang dibawa anggota komunitas. "Yang dibawa hari ini adalah musang akar borneo, musang bulan, dan musang pandan," imbuh Bambang.