
Reporter
A. BaehaqiSenin, 18 Mei 2020 - 16:00
Editor
Ishomuddin
RAPID TEST. Pedagang Pasar Semampir, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menjalani rapid test, Rabu, 13 Mei 2020. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Surabaya – Pasien positif Covid-19 di Jawa Timur per Senin, 18 Mei 2020, cukup banyak yakni 131 pasien yang terkonfirmasi positif.
Paling banyak Surabaya dengan 52 pasien, lalu Sidoarjo 35 pasien, Tulungagung 14 pasien, Gresik delapan pasien, dan Bojonegoro tujuh pasien.
Kemudian Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Kediri masing-masing empat orang. Kota Pasuruan, Kota Madiun, Kota Malang, Jombang, Lamongan, Sampang, dan Kabupaten Pasuruan masing-masing bertambah satu pasien positif terinfeksi virus SARS CoV-2.
BACA JUGA: Positif Covid-19 di Surabaya Tembus 1.000 Orang Lebih
Dengan tambahan hari ini, total 2.281 orang yang positif Covid-19 di Jawa Timur. Dari jumlah itu, 224 orang meninggal dunia atau setara 9,82 persen.
“Alhamdulillah, total pasien sembuh di Jatim sebanyak 375 orang atau setara 15,67 persen," ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Senin malam.
Dengan begitu, kini pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 1.673 orang. Mereka menjalani isolasi di rumah masing-masing dan rumah sakit rujukan Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Tracing Percepatan Penananganan Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan penambahan hari ini sebagian berasal dari klaster yang cukup besar.
“Seperti pasar dan komunitas. Selain itu, ada satu daerah yang kemudian dilakukan rapid test ternyata persentase positifnya banyak sekali. Malam ini juga masih diteruskan lagi yang di Sidoarjo," ujar Kohar.
Beberapa pekan terakhir Jatim memang digegerkan dengan kemunculan klaster pasar seperti Pasar Bojonegoro Kota, Pasar Simo, dan Pasar Keputran, Surabaya. Hanya saja, Kohar tidak merinci pasar mana yang dimaksud menyebabkan tambahan lonjakan hari ini.
BACA JUGA: Sebanyak 93 Tenaga Kesehatan di Jatim Positif Covid-19
Pihaknya hanya meminta agar masyarakat yang sudah mengetahui bahwa dirinya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 atau PDP agar berlaku lebih bijaksana.
"Mereka yang ada indikasi OTG, mohon bisa memahami bahwa mereka ini berpotensi menularkan. Sehingga bisa bijaksana dengan enggak ke mana-mana," katanya.
Karena menurut data yang dicatat tim tracing, persentase penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim dari pasien OTG mengalami peningkatan 27 persen.
"Sedangkan (pasien terkonfirmasi positif) dari PDP menurun menjadi 55 persen," katanya.