Logo

Kisah Sang Pawang Hujan di Balik Lancarnya Liga 4 Jatim di Stadion Diponegoro Banyuwangi 

Reporter:,Editor:

Jumat, 24 January 2025 13:00 UTC

Kisah Sang Pawang Hujan di Balik Lancarnya Liga 4 Jatim di Stadion Diponegoro Banyuwangi 

Raden Ilham melakukan ritual agar hujan tidak turun di wilayah Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jumat, 24 Januari 2025. Foto: Hermawan

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Siapa sangka ada sosok rahasia di balik lancarnya setiap pertandingan sepak bola Grup AA Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim yang bertempat di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. 

Tak hanya soal gangguan keamanan dan ketertiban saja, gangguan kelancaran pertandingan juga bisa muncul dari faktor lain, gangguan cuaca ekstrem contohnya.

Ya, saat ini Banyuwangi memang masuk musim penghujan seperti daerah lain. Kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin bisa menghambat jalannya pertandingan.

Sejauh ini tak ada kendala cuaca yang dapat mengganggu jalanya pertandingan selama Banyuwangi menjadi tuan rumah. Hal itu tak lain merupakan pekerjaan dari seorang Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro yang diminta untuk memitigasi hujan.

Peran pria yang beralamat di Kelurahan Kertosari memang tak terlihat kasat mata, namun kehadirannya dinilai cukup penting dalam memitigasi cuaca di sekitar Stadion Diponegoro Banyuwangi.

Dengan berbekal ubo rampe, di antaranya pisang setandan, bunga setaman, keris, dan dupa, tugas Raden Ilham sebagai pawang hujan ini dinilai mampu mencegah hujan turun.

“Sesuai permintaan Universe Banyuwangi Organizer, saya ditugaskan untuk memitigasi cuaca mulai dari awal hingga babak 32 besar,” kata Raden Ilham, Jumat, 24 Januari 2025.

BACA: Tumbangkan Persebo, Persewangi Pastikan Tiket Lolos 16 Besar Liga 4

Raden Ilham mulai menekuni menjadi pawang hujan sekitar tahun 2006. Hal itu dilakoninya karena ia memiliki sebilah keris Pamor Singkir Lurus sebagai jimat yang dipercaya ampuh menghalau hujan. 

Sebagai ‘tukang sarang’, Raden Ilham cukup terkenal. Ia telah melalang buana melayani pesanan untuk memitigasi cuaca demi kelancaran acara. Ia pernah dipercaya saat kunjungan Presiden Indonesia Jokowi Widodo ke Banyuwangi dan Harlah 100 tahun NU di Stadion Diponegoro pada Februari 2023.

Yang terbaru, Raden Ilham diundang secara khusus ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kehadirannya juga untuk melakukan mitigasi cuaca agar pelaksanaan pembangunan kantor gedung IKN bisa dituntaskan tanpa ada kendala hujan.

Dan saat ini, lelaki yang juga kolektor barang antik berupa keris itu dipercaya untuk melancarkan pertandingan bola Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim. Sejauh ia dipercayakan untuk memitigasi cuaca selama adanya pertandingan, Raden Ilham mengaku pernah tumbang akibat dampak yang diterima akibat menghalau hujan.

BACA: Tekuk Persebo 4-0, Persewangi Puncaki Klasemen Grup A Liga 4

Alhasil, ada satu pertandingan selama Banyuwangi menjadi tuan rumah liga 4 Jatim, sempat diwarnai hujan dan itu hanya hujan ringan.

“Hari Senin kemarin, pertandingan di Stadion Diponegoro sempat hujan, karena saya down dan saya setengah memaksakan diri. Apalagi ini musim hujan,” katanya.

“Menghalau hujan itu tidak spontan, jika dilakukan secara seketika akan berdampak pada tubuh saya. Tubuh saya jadi korban dan akan sakit-sakit,” ujarnya.

Menurutnya, pikiran dan segala ucapan akan membentuk getar resonansi yang akan menggerakkan semesta untuk mewujudkan keinginan dalam menghalau mendung dan memindahkan hujan. 

"Adapun cuaca cerah adalah bonus dari Gusti Allah melalui alam," katanya.

Anggota Tim Cagar Budaya Banyuwangi itu juga mengaku senang bisa membantu melancarkan pertandingan Persewangi dan turut serta di kemenangannya.

“Senang dapat membantu mitigasi cuaca, apalagi tim Persewangi Banyuwangi juga menang," ucap Raden Ilham.