Logo

Kilaunya Bertahan Hingga 50 Tahun, Jadi Alasan Mutiara Laut Berharga Jutaan Rupiah

Reporter:,Editor:

Minggu, 19 June 2022 01:00 UTC

Kilaunya Bertahan Hingga 50 Tahun, Jadi Alasan Mutiara Laut Berharga Jutaan Rupiah

Beragam jenis, warna, dan ukuran mutiara laut yang dijadikan perhiasan oleh Nacre Jewelry milik Vidia Chairunnisa dan Dwitha Paramitha. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Mutiara yang sering kali dijadikan sebagai perhiasan dalam bentuk cincin, gelang, anting, hingga kalung rupanya masih menjadi primadona dan incaran bagi sejumlah pecintanya, khususnya para wanita.

Kilaunya yang tak lekang hingga 50 tahun, menjadi satu dari sekian banyak alasan mengapa harga mutiara per butirnya di pasaran terbilang cukup mahal, terlebih untuk mutiara air laut.

Salah satu penjual mutiara laut, Vidia Chairunnisa mengatakan dibanding mutiara air tawar, mutiara air laut terlihat lebih berkilau. Lebih lanjut, ia pun membagikan sejumlah tips dan cara bagaimana memilih mutiara dengan kualitas yang bagus.

“Pertama, dilihat dari kilaunya bagaimana. Memang di mutiara itu pasti ada cracknya, seperti ada sedikit cacat atau tidak rata, naturalnya memang begitu. Tapi tidak masalah selama kilaunya masih bagus,” kata Vidia, Sabtu 18 Juni 2022.

Selain itu, bisa juga dilihat dari kedalamannya. Apabila mutiara diterawang maka akan terlihat lapisan demi lapisan di dalamnya. Nah, jika semakin padat lapisannya maka akan semakin bagus kilaunya.

“Untuk membedakan dengan yang palsu, paling gampang tinggal digesekkan ke gigi. Yang asli seperti ada pasir-pasirnya. Paling gampang lagi dibakar. Kalau palsu, dia menghitam atau leleh. Kalau asli, tidak akan kenapa-kenapa,” ia menerangkan.

Sementara Dwitha Paramitha yang menjadi rekan kerja Vidia dalam berjualan mutiara air laut sejak 2018 lalu menjelaskan bagaimana cara membedakan antara mutiara laut dengan mutiara tawar agar customer tidak tertipu.

“Mutiara tawar ukurannya kecil, mutiara laut rata-rata besar, kecuali mutiara laut Akoya (dari laut Jepang) memang kecil. Susunan mineral mutiara laut kilaunya lebih bagus, mutiara tawar sedikit doff dan shapednya rata-rata oval,” kata Mitha.

Kualitas dan ketahanan kilaunya juga beda. Mutiara laut memiliki kualitas lebih bagus dan ketahanan kilaunya lebih lama. Bahkan hingga 50 tahun masih bertahan kilaunya. Sedangkan mutiara tawar ada serbuk-serbuk lapisan mutiaranya yang menghilang.

“Warna atau tonenya juga lebih banyak mutiara laut. Dari putih, champagne, hingga deep gold, macam-macam, jenisnya juga. Di Indonesia, lebih banyak jenis south sea pearl. Adanya di lautan Hindia, seperti mutiara laut di Lombok masuknya south sea pearl,” Vidia melanjutkan.

Berdasar itulah, harga mutiara laut per butirnya pun cukup beragam. Di Indonesia sendiri, mulai dari Rp 1,5 juta hingga puluhan juta per butirnya, tergantung jenis, warna, dan ukuran mutiaranya. Terlebih, jika mutiara sudah dalam bentuk perhiasan yang dikombinasikan dengan diamond dan batu permata seperti ruby atau safir.

“Menghitungnya dari milimeter diameternya, semakin besar semakin mahal. Juga semakin jarang warnanya semakin mahal. Warna champagne misalnya, paling banyak dicari customer karena paling murah harganya. Warna itu paling umum dan banyak diproduksi kerang laut,” ia memaparkan.

Sementara warna pink atau deep gold sangat jarang ditemukan, sehingga lebih mahal harganya. Khusus deep gold merupakan warna yang paling bagus dibanding warna lainnya, karena itu sudah barang tentu harganya pun paling mahal.

“Kalau warna kita tidak bisa menentukan (sesuai apa yang diproduksi kerang laut), sekalipun kita budidaya, itulah yang membuat mahal. Selain itu mutiara yang dihasilkan antara satu dan lainnya, bentuk dan warnanya tidak bisa sama persis. Jadi kita harus sortir dan compare cari yang hampir sama, apabila mau dijadikan anting, gelang, atau kalung. Proses itu yang bikin mahal,” ia menguraikan.