Jumat, 28 September 2018 06:18 UTC
Ilustrasi
JATIMNET.COM, Surabaya – Belum genap sepekan setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan masa kampanye Pemilu 2019, dua calon wakil presiden langsung menggelar kampanye di Jawa Timur.
Cawapres KH.Ma’ruf Amin, yang berpasangan dengan Capres Joko Widodo, mengawali kunjungan tiga harinya (27-29 September) dengan mendatangi sejumlah pesantren di Jember. Ia lalu melanjutkan lawatan ke pesantren di Probolinggo, Pasuruan, dan berakhir di Surabaya.
Adapun Sandiaga Uno, Cawapres pasangan Capres Prabowo Subianto, mengemas lawatan ke Jatim dalam tajuk “Ngopi Bareng Sandi”. Acara itu berlangsung pada 27-30 September. Diawali di Surabaya; berlanjut ke Probolinggo, Kediri, Blitar, Madiun, dan Bojonegoro; dan berakhir di Madura. Di Pulau Garam, Sandi dijadwalkan mengunjungi Pesantren Al Amien.
BACA JUGA: INI AGENDA ROADSHOW MA’RUF AMIN DI JAWA TIMUR
SANDI AWALI KAMPANYENYA DI JATIM
Di sela kunjungan ke Pesantren As Shidiq Kaliwates, Jember, Ma’ruf terang-terangan menyebut kedatangannya untuk menggalang dukungan dari kaum nahdliyin. Menurut dia, warga Nahdlatul Ulama, baik di tingkat struktural maupun kultural, harus kompak mendukungan pasangan Jokowi-Ma’ruf dalam pemilihan presiden.
“Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari Keluarga Gus Dur,” katanya menyinggung dukungan dari keluarga tokoh NU almarhum Gus Dur, disadur dari Antara, Kamis 27 September 2018.
Sehari sebelumnya di Jakarta, puteri kedua Presiden RI ke-4 KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannubah Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menyatakan dukungannya pada pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Ma’ruf menjanjikan perbaikan ekonomi jika terpilih. Dalam sambutan di Pesantren Nurul Islam Jember, ia menyinggung arus baru pembangunan ekonomi Indonesia. Caranya, dengan menekankan pembangunan dari tingkat bawah dan pemberdayaan umat. Ia yakin konsep itu ampuh menghilangkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Sandiaga mafhum Jatim basis kaum nahdliyin. Dalam kunjungan di Surabaya di hari yang sama, ia mengatakan, Jatim adalah lumbung suara terpenting sehingga ia akan lebih sering berkunjung wilayah ini.
Menurut dia, isu ekonomi akan menjadi senjata utamanya menggaet suara. “Bagaimana pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren dan mendorong program santri-preuner,” katanya.
Program itu, ia mengatakan, dipercaya mampu mengatasi persoalan lapangan tenaga kerja di masyarakat. Dan jika terpilih nanti, ia menjanjikan pemerintahannya bersama Prabowo akan mengendalikan harga bahan pangan.
“Isu utama ini saya kira jadi isu utama di NU juga bagi Jaringan Gusdurian,” katanya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan membenarkan Jatim adalah satu wilayah penting untuk meraup suara bagi Prabowo-Sandiaga. Bahkan, provinsi ini adalah kunci kemenangan bagi siapapun yang ingin melaju ke kursi kepresidenan.
“Jatim itu kunci,” katanya di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim, Kamis itu.
PAN adalah partai penyokong pasangan Prabowo-Sandiaga. Dalam kunjungan ke Jatim, Sandiaga didampingi Zulkifli.
BACA JUGA: LAGA KEDUA JOKOWI DAN PRABOWO
Peneliti politik Universitas Airlangga Surabaya Inggriht Fatamorgana pernah melakukan penelitian hubungan antara NU dan pemilihan kepala daerah Jatim pada 2008. Dalam laporannya, “Nahdlatul Ulama dan Pilkada Gubernur Jawa Timur”, ia mencatat, NU adalah organisasi terbesar di Indonesia yang memiliki masa cukup besar di Jatim.
Di laporan yang diterbitkan Jurnal Politik Indonesia edisi Juli-September 2012 itu, ia memperkirakan jumlah anggota Muslimat NU Jatim saja, baik pemegang kartu tanda anggota maupun tidak, mencapai 4 juta orang. Adapun Fayatat NU diperkirakan mencapai 2 juta orang dan IPPNU mencapai 1 juta orang.
Posisi itu tentu menjadikan incaran dalam tiap kontestasi politik.