Sabtu, 30 November 2019 12:46 UTC
SEMEN: Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono memaparkan market share produk semen. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Pasca akuisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), Perseroan Semen Indonesia justru tengah merampungkan integrasi seluruh fasilitas produksi dan distribusi. Walaupun saat ini ketatnya persaingan pasar semen.
Dengan mengerjakan pasar ekspor di kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, guna memperluas jaringan di kawasan asia. Seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste.
"Ekpor di kawasan Asia Timur ini salah satunya adalah Cina yang dilakukan Perseron ini di tahun 2019. Negara ini (Cina) karena sedang mengalami kekurangan semen," kata Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono, Sabtu 30 November 2019.
Disamping itu, lanjutnya, Perseroan juga telah mengoptimalkan seluruh fasilitas distribusi. Dengan melakukan utilisasi maupun kapasitasnya untuk mendukung pengiriman produk ke kawasan regional.
BACA JUGA: Semen Indonesia Meraih Penghargaan atas Kredibilitas Perusahaan di Mata Shareholder
Seperti optimal jalur pelabuhan untuk semen dan batu bara. Selain itu, Peseroan juga aktif mengikuti berbagai forum pameran dan misi dagang guna memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan dengan menjajaki pasar baru di kawasan regional.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen di Indonesia hingga Oktober 2019 masih mengalami pelemahan sebesar 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Pada periode Januari hingga Oktober 2019, Perseroan berhasil mencatatkan volume penjualan ekspor sebesar 3,38 juta ton dari fasilitas produksinya di Indonesia. Pengelolaan pasar ekspor dilakukan melalui PT Semen Indonesia Internasional.
Sementara total penjualan semen domestik sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar 56,10 juta ton atau mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 56,97 juta ton.
BACA JUGA: 2019, Semen Indonesia Harap Keuntungan Capai Rp 4,3 Triliun
Penjualan domestik Perseroan diluar SBI hingga Oktober 2019 menurun sebesar 4,1 persen menjadi 21,54 juta ton dibanding periode sama tahun 2018 sebesar 22,46 juta ton. Penjualan domestik SBI juga turun sebesar 2,2 persen menjadi 8,47 juta ton.
"Namun demikian, kami optimis di akhir tahun nanti mencatat angka penjualan yang sama seperti tahun lalu, dan kalaupun turun selisihnya sangat sedikit," tukasnya.
Dipungkasi Sigit, saat penjualan menurun justru pendapatan Semen Indonesia masih bertumbuh 3,1 persen dari 21,45 menjadi 28,12 persen. Dikarenakan hasil peleburan dengan PT SBI bermerek Dynamix.