Minggu, 23 July 2023 12:56 UTC
Penutupan. Akses Jalan yang Ditutup Tembok Oleh Warga. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Aksi penutupan akses jalan dengan membangun tembok, kembali terjadi di Kota Probolinggo. Kali ini, aksi tersebut diinisiasi warga perumahan di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Warga perumahan secara kompak, menutup akses jalan menuju Gang Rajawali, gara-gara tidak diijinkan membangun selokan air yang bakal melintasi tanah kavling milik Mohammad Salam. Tanah kavling Salam, terletak di timur tembok yang dibangun warga di Gang Rajawali, RT 02/ RW 02.
Salah seorang warga, Agus mengungkapkan, inisiatif warga perumahan untuk membangun selokan air, dikarenakan, seringnya terjadi banjir di areal perumahan setempat. Apalagi rencana pembangunan selokan air itu, bakal dibantu pemerintah.
"Semua warga sebetulnya setuju pembangunan itu, namun ada satu warga yang enggan memberikan ijin akses penggalian tanahnya, untuk selokan air,"ungkap Agus, Minggu, 23 Juli 2023.
Karena itu, sebut Agus, warga akhirnya meluapkan kekecewaannya dengan membangun tembok pembatas jalan yang mengubungkan akses perumahan, dan tanah milik Muhammad Salam di Gang Rajawali.
"Padahal kami sudah ijin baik-baik, namun Muhammad Salam tetap bersikukuh tidak memberikan akses penggalian saluran selokan,"papar Agus.
Sementara Muhammad Salam sewaktu dikonfirmasi di rumahnya mengaku kaget, dengan apa yang dilakukan warga. Ia pun membenarkan, kalau pihak RT atau RW pernah membicarakan masalah itu. Hanya saja, keluarganya memang tidak mengijinkan adanya penggalian tersebut.
"Selokan adalah tempat air dan ditakutkan, ada pencemaran bau karena mampet. Serta menjadi sarang nyamuk, apalagi jika dijadikan terminal selokan nantinya. Intinya kami mikir jangka panjangnya,"tegasnya.
Muhammad Salam memilih meminta maaf kepada warga dan memberikan saran, agar pembangunan selokan air dialihkan ke arah barat, bukan ke arah timur melewati tanahnya.
Sekadar informasi, pihak Bhabinkamtibmas setempat sebenarnya sudah menyarankan, agar pembangunan tembok pembatas tidak dilanjutkan, serta dilakukan mediasi terlebih dahulu di kelurahan setempat.