Logo

Kepala Puskesmas Berkelit Saat Ditanya Siapa Pembuang Limbah Medis di Mojokerto

Reporter:,Editor:

Kamis, 12 December 2019 04:27 UTC

Kepala Puskesmas Berkelit Saat Ditanya Siapa Pembuang Limbah Medis di Mojokerto

Proses evakuasi limbah medis di bantaran Sungai Dinoyo. Foto: Karina

JATIMNET.COM, Mojokerto - Puskesmas Jatirejo segera membersihkan limbah medis berbahaya yang masih tersisa di bantaran Sungai Dinoyo, Kecamatan Jatirejo pada Sabtu 7 Desember 2019, pukul 12.52 Wib. Limbah medis ini ditemukan oleh mahasiswa Australia tiga hari sebelumnya, Kamis, 5 Desember 2019.

Limbah berbahaya itu terdiri dari jarum suntik, HIV strip (alat tes HIV), botol-botol untuk menampung urine, dan botol obat-obatan. Masalahnya hingga tiga hari setelah penemuan oleh mahasiswa Australia itu, limbah tidak segera dibersihkan secara total.

Saat kontributor jatimnet.com mengunjungi lokasi tersebut bersama warga ternyata masih menemukan ampul obat, bungkus tes kehamilan, bungkus tes HIV, hasil tes kehamilan dan beberapa HIV strip. Meskipun puluhan botol urine dan jarum suntik seperti termuan sebelumnya sudah tidak ada lagi.

Kepala UPT Puskesmas Jatirejo, Sugeng, datang ke lokasi pun setelah dihubungi kontributor jatimnet. Ia datang bersama tim cleaning service-nya. Namun saat ditanya siapa pembuang limbah medis tersebut Sugeng berkelit tidak melihat asal muasal limbah. Ia datang hanya ingin melakukan evakuasi sisa sampah medis tersebut.

BACA JUGA: Mahasiswa Australia Temukan Limbah Medis Bekas Tes HIV di Mojokerto

"Kami sudah bekerja sama dengan PT. Pria. Kalau ditemukan di sini kami tidak melihat asalnya. Tetapi kami bersihkan hari ini, jadi pelajaran kita semua, untuk berhati-hati lagi dengan pengelolaan limbah dan harus melakukan pengkajian lagi," katanya saat melakukan evakuasi limbah medis yang masih tercecer, Sabtu 7 Desember 2019 lalu.

Namun demikian, Sugeng mengakui kalau Puskesmas UPT Jatirejo melakukan Tes HIV program dari pemerintah, yakni pemeriksaan HIV bagi ibu hamil sebelum melahirkan. "Kita memang ada pelayanan Tes HIV khusus ibu hamil, dan dilakukannya melalui Laboratorium. Tapi sampai saat ini tidak ada yang  positif HIV untuk ibu hamil,  kalau laki-laki ada satu, tapi sudah  meninggal," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga yang enggak mau disebut nama mengatakan, sampah limbah medis yang ditemukan mahasiswa asing berasal dari puskesmas setempat.

"Mungkin memang tercecer untuk limbah medisnya. Bukan oknum, memang dari puskesmas. Jadi ada petugas kebersihan yang ambil dari puskesmas dan dibuang di area sini utamanya sampah organik. Soalnya kalau dibilang bukan dari puskesmas, tapi ada buktinya toh," kata warga yang sudah puluhan tahun tinggal di bantaran Sungai Dinoyo itu.

Sebagai warga yang tak jauh dari lokasi pembuangan sampah liar itu, mengaku sering melihat sampah-sampah dibuang di bantaran sungai juga berasal dari Puskesmas Jatirejo. Lokasinya diketahui sekitar 200 meter dari temuan limbah medis.

Sehingga warga ini menduga, limbah medis yang belakangan ditemukan oleh mahasiswa asing asal Melbourne, Australia bersama Brigade Evakuasi Popok (BEP), saat melakukan pemilahan sampah popok di bantaran sungai tersebut berasal dari puskesmas terdekat.

"Bisa jadi kecolongan. Karena sampah seperti itu kan tidak semua punya," ujarnya.

"Bukan petugas medis, melainkan petugas kebersihan yang tiap bulan dibayar untuk mengambil sampah warga sekitar," kata warga tersebut menegaskan.