Logo

Kementerian BUMN Ingin Revitalisasi Pabrik Gula Dipercepat

Reporter:

Jumat, 30 November 2018 05:15 UTC

Kementerian BUMN Ingin Revitalisasi Pabrik Gula Dipercepat

Ilustrasi. Foto: PTPN X

JATIMNET.COM, Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara berharap revitalisasi sejumlah pabrik gula yang dikelola PT Perkebunan Nusantara Grup dan PT Rajawali Nusantara Indonesia dipercepat.

Deputi Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, revitalisasi yang dilakukan meliputi peningkatan efisiensi, kapasitas giling, perbaikan kualitas gula, hingga hilirisasi produk.

Menurutnya, ini penting dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dan swasembada gula nasional. Langkah tersebut, katanya, akan memangkas biaya produksi gula BUMN sehingga gula dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Namun tanpa mengesampingkan upaya peningkatan kesejahteraan petani, mitra, karyawan, maupun keuntungan perusahaan negara," kata Wahyu.

Wahyu menerangkan, produksi gula BUMN tercatat sekitar 1,16 juta ton, terdiri dari produksi gula PTPN Group sebanyak 856 ribu ton, PT RNI 271 ribu ton dan PT Gendhis Multi Manis (GMM) sebesar 35,5 ribu ton.

Gula tersebut masing-masing dihasilkan dari area tebu yang tertebang seluas 224 ribu haktare, terdiri dari 172 ribu haktare area tebu PTPN Group, 46,2 ribu haktare area RNI dan 5,5 ribu haktare lahan GMM.

"Produksi gula BUMN tahun ini diproyeksikan sebanyak 1,19 juta ton atau meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 1,16 juta ton. Dalam 5 tahun ke depan, sesuai dengan roadmap gula BUMN, produksi gula BUMN diproyeksikan dapat meningkat menjadi 3,2 juta ton," terang dia.

Beberapa pabrik gula PTPN Grup sedang ditransformasikan proses produksinya dari sulfitasi menjadi Defikasi Remelt Karbonatasi. Kemudian kapasitas lima pabrik juga telah ditingkatkan dari semula 20 ribu ton tebu per hari (TCD) menjadi 32 ribu TCD. Terdapat peningkatan kapasitas sebesar 12 ribu ton.

Selain itu, dalam rangka memperbaiki permodalan dan memaksimalkan potensi bisnis, PTPN Grup tengah mengembangkan hilirisasi produk tebu menjadi Bio-ethanol.

Mulai 2019 PTPN X akan mengkonversi fuel grade Bio-ethanol menjadi extra neutral alcohol (ENA) atau industrial grade Bio-ethanol berkapasitas 100 Kiloliter Per Day (KLPD) dan fermentasi ampas tebu atau fermented bagasse pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, sebesar 3 juta ton per hari.

PTPN XI akan merevitalisasi pabrik etanol teknis dengan kapasitas 15 KLPD menjadi industrial grade Bio-ethanol dengan kapasitas 100 Kiloliter per hari.

"Inovasi produk turunan tebu tersebut dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk, meningkatkan daya saing di kawasan ASEAN, meningkatkan kinerja keuangan hingga kontribusi pada pendapatan negara,” kata Wahyu. (ant)