Logo
Sepanjang Liburan Akhir Tahun

Kebutuhan Uang di Purwokerto Perkirakan Naik 27 Persen

Reporter:

Sabtu, 15 December 2018 05:30 UTC

Kebutuhan Uang di Purwokerto Perkirakan Naik 27 Persen

Kebutuhan uang di Purwokerto sepanjang liburan Natal dan Tahun Baru diperkirakan naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya. FOTO: Dok

JATIMNET.COM, Purwokerto – Peredaran uang sepanjang liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Purwokerto diperkirakan meningkat 27 persen dibangin periode yang sama tahun lalu.

“Jika dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 1,61 triliun, kebutuhan uang rupiah momentum Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 kami perkirakan naik 27 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Agus Chusaini, Sabtu 15 Desember 2018.

Kebutuhan tersebut, menurut Agus, masih aman lantaran kas BI Purwokerto sampai dengan akhir tahun 2018 diperkirakan mencapai Rp 2,92 triliun. Sejauh ini BI Purwokerto akan mengoptimalkan distribusi uang rupiah melalui perbankan untuk memenuhi kebutuhan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

“BI Purwokerto tetap melayani penukaran uang lusuh atau rusak dan tidak layak edar. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap peredaran uang palsu dengan mengenali keaslian uang,” katanya.

Ia mengatakan bagi masyarakat yang masih menyimpan uang pecahan rupiah yang telah dicabut dari peredaran, seperti pecahan Rp 10.000 (tahun 1998), Rp 20.000 (1998), Rp 50.000 (1999), dan Rp100.000 (1999) agar segera menukarkan hingga 30 Desember 2018.

Menurut dia, Bank Indonesia membuka layanan penukaran khusus uang yang dicabut dari peredaran tersebut pada tanggal 29-30 Desember 2018 di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia.

Terkait dengan kegiatan operasional pada akhir tahun, Agus mengatakan layanan sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) pada tanggal 19, 20, 21, 26, 27, 28, dan 31 Desember 2018 tetap beroperasi.

“Kegiatan layanan Sistem BI-RTGS, BI-SSSS, serta BI-ETP pada tanggal 24-25 Desember 2018 ditiadakan dan akan diselenggarakan kembali sesuai dengan jadwal yang berlaku mulai 2 Januari 2019. Khusus untuk Sistem BI- RTGS dibuka 30 menit lebih awal, yaitu pada pukul 06.00 WIB," tuturnya.

Sementara untuk kegiatan layanan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), layanan Kliring Kredit serta Kliring Debit SKNBI pada tanggal 19, 20, 21, 26, 27, 28, dan 31 Desember 2018 tetap berjalan normal.

Layanan SKNBI pada tanggal 24-25 Desember 2018 ditiadakan dan akan diselenggarakan kembali sesuai dengan jadwal normal yang berlaku mulai tanggal 2 Januari 2019.

Ia mengatakan kegiatan layanan kas beroperasi secara normal pada tanggal 26-28 Desember 2018 dan 2 Januari 2019, namun pada tanggal 24, 25, dan 29 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 tidak beroperasi.

"Kegiatan layanan kas pada tanggal 29-30 Desember 2018 beroperasi khusus untuk penukaran uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran sesuai PBI Nomor 10/33/PBI/2008," katanya. (ant).