Rabu, 24 June 2020 00:00 UTC
KANTOR DPKP. Dandi Anggarisandi menunjukan meja tempat meletakkan tas berisikan laptop yang hilang di kantor DPKP Mojokerto. Foto: Karin.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang ASN di bagian Staf Sekretariat DPKP Kota Mojokerto Dandi Anggarisandi, mengira dirinya menjadi korban prank. Sebab, laptop yang berisikan data aplikasi keuangan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Mojokerto, raib.
Saat itu, pria berusia 22 tahun sekitar pukul 06.35 WIB baru saja tiba di kantor. Ia pun menaruh tas di meja, kemudian ditinggal pergi ke bagian belakang kantor untuk sarapan di Jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto.
Namun, waktu kembali ke kantor, Dandi melihat laptopnya tidak ada di meja. Ia menanyakan ke staf lainnya, supaya tidak bercanda. Karena laptop itu berisikan data-data penting mengenai aplikasi keuangan DPKP.
Ternyata, banyak staf yang memang tidak mengetahui dan bukan candaan. “Awalnya saya kira teman-teman ngprank, ternyata memang benar hilang dicuri,” kata Dandi, saat ditemui jatimnet.com di lokasi kejadian, Selasa 23 Juni 2020.
BACA JUGA: Modus Pencurian Ratusan Liter Solar dari Ekskavator Galian C di Mojokerto
Mengetahui benar-benar hilang, Dandi mendatangi kantor polisi membuat laporan. Polisi pun mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP dan melihat rekaman CCTV. Kebetulan di area lokasi terpasang CCTV, di dalam rekaman terlihat jelas.
Seorang pria diduga sebagai pelaku berada di luar Kantor DPKP Kota Mojokerto. Sekitar pukul 06.50 WIB, berjalan dengan santai masuk ke halaman dengan ciri-ciri, mengenakan jaket, celana panjang, dan tas ransel memutari area jalan di depan kantor DPKP Kota Mojokerto, lalu memarkirkan sepeda motornya di luar halaman kantor.
Kemudian masuk di ruang tamu, pelaku pencurian melihat situasi di dalam kantor sebelum masuk dan mengambil tas.
“Jadi pintu masuk di tutup tapi gak dikunci, soalnya petugas jaga malam sudah pulang. Terus seperti biasa kalau saya sampai tas di taruh di bawah meja, termasuk laptopnya. Setelah itu baru ke belakang, untuk makan,” katanya.
BACA JUGA: Polres Mojokerto Tembak Mati Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor
Dia mengungkapkan, tas yang dicuri itu berisikan laptop, ATM, Kartu Keluarga, KTP, buku tabungan, STNK sepeda motor, sebuah flashdisk, dan uang tunai sekitar Rp 350.000 tersimpan di bawah meja kerja. “Saya pergi ke ATM untuk memblokir rekening, dan membuat laporan di Mapolresta Mojokerto,” menerangkan.
Saat disinggung mengenai aplikasi data keuangan yang ada di dalam laptop, Dandi yang juga membantu bendahara DPKP Kota Mojokerto ini, mengaku tidak merasa khawatir sebab data-data tersebut sudah terback up.
“Untuk data keuangannya aman, sudah ada back up nya di sini, soalnya saya juga membantu bendahara di sini,” ungkap pria warga Kelurahan Prajuritkulon ini.
