Rabu, 11 September 2019 07:37 UTC
Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuaangan Jawa Timur Daniel Rohi (kiri) menyerahkan formulir pendaftaran kepada Wakil Sekretaris Muslimat NU Jatim, Dwi Astuti, Rabu 11 September 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur, Dwi Astuti mengambil formulir pendaftaran Calon Wakil Wali Kota Surabaya di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Rabu 11 September 2019.
Diantar perwakilan Muslimat NU, Komunitas Kecantikan Rambut Kemanten Tiara Kusuma, dan Musyawawah Kerja Kepala Sekolah, Dwi diterima Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuaangan Jatim Daniel Rohi, serta Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jatim Deni Wicaksono.
Dwi memiliki alasan memilih PDI Perjuangan sebagai kendaraan. Menurutnya, Surabaya saat ini masih dikuasai PDI Perjuangan. Salah satu faktanya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memiliki 15 kursi (di DPRD Surabaya).
“Bukan berarti saya menafikan partai lain, tidak. Tetapi ini sama-sama bergerak untuk Surabaya,” ujar Dwi.
BACA JUGA: Syarat Cawali Independen Pilkada Surabaya Lebih Mudah Dibanding Sebelumnya
Berdasarkan hasil pemilu 17 April 2019 lalu, PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri dalam Pilwali Surabaya 2020. Dengan 15 kursi, partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu sudah memenuhi minimal 20 persen.
Tetapi untuk memperoleh rekomendasi partai tidaklah mudah. Banyak kader internal yang turut bertarung. “Sebetulnya saya berharap bisa menjadi wali kota. Tapi saya lihat situasi politik lebih dulu,” lanjut Dwi.
Alasan lain maju sebagai wakil wali kota tak lepas dari strategi politiknya. Dia lebih dahulu mengambil formulir calon wakil wali kota terlebih dahulu. Namun pihaknya mengaku siap maju apabila Megawati memberinya rekomendasi sebagai calon wali kota Suraabya.
“Tidak ada pilihan lagi, harus memilih salah satu,” ungkap Dwi.
BACA JUGA: Kader PDI Perjuangan Antar Whisnu Daftar Cawali Surabaya
Dwi optimistis menatap Pilwali Surabaya 2020. Sebagai kader NU, ia mengklaim sudah mendapat restu dari organisasi masyarakat (ormas) Islam tersebut di Surabaya. Termasuk lembaga pendidikan Ma’arif NU.
Dwi Astuti tercatat sebagai salah satu tim sukses Khofifah Indar Parawansa saat maju Pilgub 2018 berpasangan dengan Emil Dardak. Lebih dari itu, dia juga didukung beberapa elemen. “Persatuan Ikatan Guru Indonesia, dan Badan Musyawarah Guru Swasta memberi dukungan,” kata Dwi.
Terpisah, Deni Wicaksono mengaku sudah ada empat tokoh yang mengambil formulir calon wakil wali kota Surabaya. Hanya saja DPD PDI Perjuangan Jatim masih menutup rapat nama-nama tersebut.
“Kami tidak mengumumkan dulu. Tetapi jika pendaftar kemudian mempublikasikan, ya silahkan,” kata Deni.