Rabu, 28 July 2021 23:40 UTC
TERAPI. Ahmad Hadari saat melakukan terapi listrik terhadap salah seorang pasien, Rabu 29 Juli 2021. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Bagi anda yang memiliki keluhan sakit punggung, gejala stroke maupun sejenisnya. Barangkali bisa mencoba pengobatan alternatif, berupa terapi listrik yang ada di Kabupaten Probolinggo ini.
Meski terdengar berbahaya, namun siapa sangka sudah banyak masyarakat yang mencobanya. Sang terapis sendiri memastikan, jika pengobatannya tersebut tanpa ada unsur magic.
Adalah Ahmad Hadari, pria asal Desa Triwungan, Kecamatan Kotanyar, Kabupaten Probolinggo yang membuka layanan terapi listrik. Kepada Jatimnet.com, Hadari menyebut, keahliannya melayani terapi listrik diperolehnya, setelah bergabung di sebuah majelis tawassul, dzikir dan shalawat.
Kala itu, Hadari mengaku, masih mempraktekkan keahliannya kepada orang tuanya yang mengalami sakit. Namun seiring berjalannya waktu, keahliannya itu akhirnya mengundang daya tarik warga sekitar.
Baca Juga: Pemkot Probolinggo Siapkan GOR Mastrip dan SMKN 2 Tempat Isolasi Covid-19 Ringan
"Kalo prakteknya sudah satu tahunan. Alhamdulillah dari sejumlah pasien yang saya tangani, mereka mengaku badannya menjadi lebih baik,"ungkap pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis, di salah satu media online tersebut, Rabu 28 Juli 2021.
Sekadar informasi, dalam melayani terapi listrik, Hadari hanya menggunakan alat-alat sederhana. Yakni menggunakan sebuah kabel yang telah dilengkapi jack listrik, dimana kedua ujungnya masing-masing diikatkan ke sebuah lempengan besi.
Dalam prakteknya, lempengan besi yang beraliran listrik positif kemudian ditempelkan lewat tapak kaki sang terapi. Sedangkan lempengan besi yang beraliran listrik negatif ditempelkan ke tapak kaki pasien.
Meski sudah banyak pasien yang ditanganinya, namun Hadari mengaku tak mematok besaran biaya, di setiap terapi yang dilakukannya. Menurutnya bisa membantu masyarakat saja, dirinya sudah merasa bersyukur. "Sebetulnya saya membantu pasien agar lebih baik saja kesehatannya, karena kesembuhan itu datangnya hanya dari Allah SWT," tuturnya.
Baca Juga: Aksi “Batman”, Wali Kota Probolinggo Beri Bantuan Warga Isoman
Hadari menyampaikan, di masa Pandemi Covid-19 ini, permintaan terapi listrik semakin banyak diterimanya. Setiap harinya, ia bisa melayani dua hingga tiga pasien.
Menurutnya, itu terjadi lantaran banyak masyarakat yang enggan keluar rumah, akibat tengah diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM oleh pemerintah.
Kondisi tersebut diamini, oleh Muhammad Effendi, salah seorang pasien terapi listrik. Enffendi mengaku memilih terapi listrik, lantaran sejumlah tempat layanan kesehatan di daerah tempat tinggalnya, sudah banyak yang tak membuka layanan bagi pasien umum.
"Jalani terapi listrik, ya karena rumah sakitnya, klinik-klinik dan puskesmasnya sudah gak nerima pasien umum gara-gara Covid. Tapi alhamdulillah, dua kali diterapi di bagian kaki yang sakit, rasanya menjadi lebih enakan," ungkap Effendi..