Logo

Jokowi Ingatkan Santri agar Berakhlakul Karimah

Reporter:

Senin, 22 October 2018 05:28 UTC

Jokowi Ingatkan Santri agar Berakhlakul Karimah

Presiden Joko WIdodo (kanan) menyapa para santri Malam Puncak Hari Santri 2018. Acara ini digelar di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu malam, 21 Oktober 2018. FOTO: Laily Rachev - Biro Pers Setpres.

JATIMNET.COM, Bandung – Presiden RI Joko Widodo mengnginkan santri bisa menjadi Islam yang cinta bangsa, religius, santri yang berakhlakul karimah dan sekaligus nasionalis sebagaimana ditauladankan kiai dan ulama.

“Sejarah telah mencatat peran besar para ulama, kiai, dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,  menjaga Pancasila, menjaga NKRI, dan selalu memandu ke jalan kebaikan, kebenaran, dan kemajuan,” kata presiden dalam pidatonya memeringati Hari Santi di Lapangan Gasibu, Bandung, Minggu 21 Oktober 2018 malam.

Dikutip dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, peringatan Hari Santri ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa terima kasih negara terhadap kontribusi para kiai, alim ulama, santri, dan seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan alim ulama.

“Kita patut bersyukur Indonesia dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat. Tradisi penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama, menjunjung tinggi prinsip habluminallah dan habluminannas,” lanjutnya.

Senada dengan tema acara “Bersama Santri, Damailah Negeri”, Presiden pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kerukunan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama anak bangsa.

Untuk menjaga persatuan ini, Presiden RI ke-7 ini juga berpesan agar tidak mudah percaya pada berita bohong maupun fitnah. Menurutnya hal ini sering muncul terutama saat menjelang pesta demokrasi seperti pemilihan bupati, wali kota, gubernur, hingga pemilihan presiden.

“Silakan, para santri beda pilihan. Namanya beda pilihan. Setiap lima tahun pasti ada. Ini pilihan politik, tapi jangan sampai muslim saling fitnah, sesama saudara sebangsa setanah air saling menjelekkan,” pungkasnya.

Sebelumnya Jokowi mengingatkan pentingnya peran santri dalam pemberdayaan ekonomi dalam Apel Akbar Santri Nusantara yang dihelat di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta sehari sebelumnya.

Salah satunya adalah peran santri dalam bank wakaf mikro untuk ekonomi umat, yang baru dimulai di 33 pondok pesantren. Sedangkan untuk balai latihan kerja (BLK), baru dicobakan di sekitar 50 pesantren.

“Tahun depan Insya Allah kita perbanyak kurang lebih 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren. Dan kalau bermanfaat, bisa meningkatkan sumber daya manusia, karena negara ini punya 28 ribu ponpes yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya.