Rabu, 12 May 2021 13:40 UTC
PENGARAHAN. Wabup Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat memberikan sosialisasi terkait pelaksanaan salat Idulfitri 1442 Hijriah. Foto: Humas Pemkab Jember
JATIMNET.COM, Jember – Pemprov Jatim telah mengimbau agar pelaksanaan salat Idulfitri, Kamis, 13 Mei 2021, berlangsung singkat. Khutbah diharapkan sekitar 10 menit dan imam cukup membaca surat-surat Al Quran yang pendek. Hal itu untuk mencegah penumpukan massa dalam jangka waktu lama.
Selain itu, merujuk pada surat edaran Gubernur Jawa Timur, warga yang berada di zona merah dianjurkan salat Idulfitri di rumah. Adapun pelaksanaan salat Idulfitri di zona oranye agar dibatasi maksimal 15 persen dari total kapasitas. Di zona kuning dan hijau, pesertanya juga dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas masjid.
Pemprov juga meminta agar musala-musala dibuka guna mengurangi potensi penumpukan jemaah di masjid.
Imbauan itu sudah disosialisasikan sejak awal pekan ini di seluruh daerah. Respons negatif masyarakat melalui media sosial pun mengemuka. Netizen membandingkan dengan sikap pemerintah yang dianggap justru membebaskan mal untuk bebas beroperasi, sedangkan masjid justru dibatasi.
BACA JUGA: Salat Idulfitri Dapat Dilakukan di Masjid Sesuai Zonasi Skala Mikro
Wakil Bupait Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman punya penjelasan tersendiri mengenai kontroversi ini. “Jadi kalau masyarakat di tempat ibadah memang lebih mudah untuk kita atur agar tidak berkerumun. Kalau di pusat perbelanjaan khan memang menjadi satu, tidak bisa dipecah. Tetapi kita juga tetap tugaskan Satgas untuk menegakkan dan mengawasi protokol kesehatan di pusat perbelanjaan,” tutur Gus Firjaun, sapaan akrabnya.
Imbauan untuk salat Idulfitri di rumah juga punya dasar. Menurutnya, hukum Islam sangat memungkinkan bagi masyarakat untuk salat Idulfitri di dalam rumah. “Anggap saja ini pengalaman pertama seumur hidup menjadi imam salat Id, meski jemaahnya cuma 2-3 orang, yakni anggota keluarga sendiri. Tidak apa-apa, tetap sah kok,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiq Putra (Astra) ini.
BACA JUGA: Pakai Sistem Khumasi, Ponpes Mahfilud Duror Gelar Salat Idulfitri Hari Ini
Masyarakat disarankan untuk tidak ragu salat Idulfitri sendiri meski tidak mampu untuk membaca khutbah Idulfitri. “Itu khan sunnah ya, tetap sah meski tidak ada khutbah. Jadi setelah salat, langsung berdiri, lalu takbir,” tutur pria yang dikenal sebagai ahli ushul fikih di kalangan pesantren ini.
Terhadap warga yang ragu karena tidak hapal bacaan khusus dalam salat Idulfitri, Gus Firjaun juga mengajaknya untuk tidak khawatir. “Seperti takbir tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua, beserta doanya, itu khan sunnah. Tidak apa-apa, tetap sah kok, yang penting rukun-rukun salat seperti biasa tetap dilaksanakan. Jangan ragu,” kata putra mantan Rais Am PBNU KH Achmad Shiddiq ini.