JATIMNET.COM – Menjelang Konferwil (Konferensi Wilayah) Nahdlatul Ulama (NU), suasana PWNU Jawa Timur memanas. Lantaran, muncul nama calon dianggap layak menjadi pemimpin Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia tersebut.

Mantan Bendahara PBNU, Masnuh mengatakan, banyak kader NU yang layak untuk memimpin PWNU. Karena NU tidak pernah kehabisan kader terbaik untuk bisa menjadikan organisasi kemasyarakat ini semakin besar.

“Kalau soal kandidat NU tidak pernah kekurangan kader terbaik. Ada yang namanya H. Abdul Hakim alias Gus Kikin, beliau cerdas dalam berorganisasi juga memiliki nasab yang kuat,” katanya, Selasa, 24 Juli 2018.

Gus Kikin sendiri, merupakan putra KH Mahfudz Anwar (Pondok Pesantren Seblak) yang terkenal dengan ilmu falaknya. Selain itu, dia juga masih keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Di samping itu, Gus Kikin juga dikenal sebagai pengusaha, memiliki independensi tinggi, tidak mudah tergiur dengan godaan politik praktis. “Belajar dari yang sudah-sudah, sosok Gus Kikin sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Selain itu, ada nama Prof Ali Maschan Moesa, sosoknya pernah dipersoalkan karena mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2008. Namun Ali Maschan dinilai sebagai kader NU yang tidak mau mengorbankan organisasi. “Dia akademisi, memiliki keilmuan yang lebih untuk menata NU Jawa Timur,” tegasnya.

Meski banyak kader yang dinilai mumpuni, namun persoalan yang sering dihadapi adalah penegakan Khittah. “Sekarang ini yang ramai di medsos (Media Sosial), warga NU secara umum paham banyak pengurus NU tidak kuat dengan godaan politik praktis. Untuk itu perlu penegakan khittah di PWNU Jatim, perlu penegakan ini secara serius. NU harus bersih dari kepentingan politik praktis,” papar Masnuh.