Senin, 27 September 2021 01:00 UTC
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat melihat salah satu sekolah yang pernah dirasakan Bung Karno semasa kecil menimba ilmu di Kota Mojokerto antara tahun 1907-1912.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berencana mengusulkan Sekolah Ongko Loro tempat Soekarno kecil menimba ilmu di Kota Mojokerto sebagai bagian rekam jejak Bung Karno dalam perjuangan bangsa Indonesia ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hal ini disampaikannya usai menilik salah satu sekolah yang pernah dirasakan Bung Karno semasa kecil menimba ilmu di Kota Mojokerto antara tahun 1907-1912. Yakni di Sekolah Rakyat Ongko Loro yang kini menjadi SDN 2 Purwotengah, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
"Kami mengapresiasi upaya Ibu Wali Kota Mojokerto (Ika Puspitasari) yang menjadikan SD Ongko Loro tempat sekolah Soekarno kecil ini bagian dari keseluruhan rekam jejak perjuangan Bung Karno," ujar Hasto didampingi Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Minggu, 26 September 2021.
Hasto sepenuhnya memberikan dukungan terhadap apresiasi pemda terhadap rekam jejak Bung Karno yang sudah menjadi cagar budaya. Bahkan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berkaitan sejarah bangsa Indonesia. Khususnya terkait Bung Karno.
Baca Juga: Kemendikbud Kesengsem Soekarno Center yang Disajikan Pemkot Mojokerto
"Kami akan berkoordinasi dengan Mendikbudristek, Nadiem Makarim untuk membahas bagaimana program-program yang sangat penting bagi sejarah bangsa. Khususnya Bunga Karno dapat ditempatkan pada tempat yang sewajarnya," ucapnya.
Dalam kunjungannya, politisi yang pernah jadi Tim Transisi Pemerintah bentukan Presiden Jokowi, 2014 lalu ini juga melihat pemaparan dari Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tentang "Grand Design Galeri Soekarno Center" di SDN 2 Purwotengah.
Menurut Hasto, dalam bentuk visualisasi grand desain galeri Soekarno Center sudah sangat bagus. Lantaran, memuat rekam jejak perjuangan Bung Karno yang dikombinasikan dengan simbol-simbol kerajaan Majapahit.
Apalagi, grand design galeri Soekarno Center ini juga ditampilkan berbagai aspek kebudayaan, dan patung Bung Karno kecil yang ditampilkan dalam tradisi sekolah (SD Ongko Loro) juga mengingatkan bagaimana bentuk pendidikan saat itu.
Baca Juga: Kenang Sang Proklamator, Ning Ita Peringati Hari Kemerdekaan di Sekolah Soekarno Kecil
Kemudian berbagai tempat ditampilkan untuk kontemplasi dalam perjalanan Bung Karno, tentunya lanjut Harso, dengan tetap memperhatikan keaslian dari seluruh tempat bersejarah ini.
"Merupakan desain yang sangat baik. Kami memberikan dukungan hanya untuk sentuhan seni arsitektur, karena Bung Karno ini juga pecinta seni sehingga perlu diperkuat. Dengan adanya gamelan yang ada di sini, semakin menunjukkan Soekarno yang menyampaikan gagasan Indonesia begitu kaya tradisi kebudayaan," membeberkan.
Terpisah, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memaparkan sekolah Ongko Loro menjelaskan, jika pihaknya hanya bisa mendapatkan dua papan tulis asli yang otentik di masa itu. Begitu juga dengan jumlah bangku asli sejak tahun 1907, hanya bisa ditemukan dalam jumlah kecil.
Baca Juga: Puan Maharani Harap Sosok Bung Karno Jadi Inspirasi Mengabdi pada Bangsa
Untuk itu, ke depannya saat dimulainya pembangunan Galeri Soekarno Center bangunan asli dari SD Ongkos Lori tidak akan digunakan. Namun, dijaga agar terjaga kelestariannya.
"Jadi nantinya seperti yang ada dalam grand design galeri Soekarno Center ini, tidak akan mengganti bangunan yang otentik. Bahkan gak akan difungsikan, soalnya untuk menjaga kelestariannya karena sudah masuk cagar budaya dan pembelajaran dilakukan di gedung baru," ucap Ning Ita.
Pemimpin perempuan pertama Kota Mojokerto ini, berharap dukungan untuk menjadikan SD Ongko Loro dan Europesche Lagere School (ELS) Pada tahun 1911 yang kini berubah menjadi SMPN 2 Kota Mojokerto sebagai rekam jejak Bung Karno.
"Saya pun berharap dukunganya Pak Hasto, untuk menjaga dan melestarikan jejak Bung Karno di Kota Mojokerto yang juga Bumi Majapahit ini. Terimakasih pula sudah berkenan mampir untuk menilik peninggalan sejarah yang sudah menjadi cagar budaya ini," memungkasi.
