Logo

Jadi Kecamatan Terendah Dalam Cakupan Vaksinasi, Muspika Sumberjambe Pakai Strategi Khusus

Reporter:,Editor:

Senin, 20 December 2021 13:40 UTC

Jadi Kecamatan Terendah Dalam Cakupan Vaksinasi, Muspika Sumberjambe Pakai Strategi Khusus

Kegiatan vaksinasi yang digelar di Kecamatan Sumberjambe. Foto: Humas Polsek Sumberjambe

JATIMNET.COM, Jember – Kecamatan Sumberjambe selama beberapa bulan terakhir, sempat menjadi salah satu kecamatan dengan cakupan vaksinasi terendah di Jember. Ke-engganan sejumlah warga di pelosok desa untuk datang ke tempat vaksinasi, membuat petugas sempat kewalahan. 

“Waktu saya baru masuk (mutasi) ke sini awal September lalu, hanya 6 persen warga Kecamatan Sumberjambe yang sudah divaksin,” tutur Kapolsek Sumberjambe, AKP Istono saat dikonfirmasi pada Senin 20 Desember 2021.

Saat ditanya, selama ini warga yang enggan divaksin mengaku sibuk dengan pekerjaan sehari-hari. Seperti pergi ke sawah, mengurus ternak atau berdagang di pasar. Pendekatan persuasif juga sudah coba ditempuh. Namun hasilnya tetap kurang memuaskan. 

Baca Juga: Vaksinasi Usia 6 Hingga 11 Tahun di Lamongan Sudah Menjalar di Sekolahan Des

“Di Kecamatan Sumberjambe ada sekitar 11 pondok pesantren. Kita coba pendekatan agar para santrinya mau di vaksin. Tetapi para kiainya mengaku tidak bisa memaksa, karena untuk santri divaksin harus dapat izin dari orang tua,” tutur Istono. 

Hal itu membuat jajaran Muspika Kecamatan Sumberjambe membuat cara kreatif agar warga mau divaksin. Yakni dengan mewajibkan pembagian sejumlah bantuan sosial seperti beras ataupun PKH, harus disertai bukti telah divaksin. 

Cara itu rupanya cukup efektif. Warga yang semula mengaku sibuk, akhirnya bersedia untuk ikut divaksin. Karena mereka tidak ingin kehilangan kesempatan mendapatkan bantuan sosial.

Baca Juga: Monumen Gerbong Maut di Bondowoso Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19

“Cara itu di Sumberjambe efektif. Mereka yang tadinya alasan sibuk, ternyata sukarela mau ikut vaksin,” papar Istono sembari tersenyum. 

Jumlah warga Sumberjambe yang sudah divaksin pun langsung melonjak hanya dalam jangka waktu beberapa pekan saja. Dari semula 6 persen di awal September 2021, kini menjadi 42 persen di awal Desember 2021. 

“Total, target warga yang divaksin itu 100 persennya adalah sekitar 51 ribu sasaran. Kita optimistis bisa lebih cepat lagi tercapai target minimal 80 persen minimal dosis pertama,” pungkas Istono