Minggu, 03 May 2020 14:00 UTC
BILIK SWAB. Bilik swab Covid-19 yang diciptakan pakar di ITS Surabaya dengan memodifikasi bilik sterilisasi yang sudah ada, Minggu, 3 Mei 2020. Foto: Humas ITS
JATIMNET.COM, Surabaya – Pakar atau ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memproduksi bilik tes swab atau swab test booth Covid-19 yang merupakan hasil kolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair).
Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian, Bambang Pramujati mengatakan pembuatan bilik tes swab ini didasari oleh keluhan tenaga medis di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) terkait risiko terpaparnya dokter saat mengambil atau swab sampel cairan nasofaring di belakang hidung dan atas tenggorokan.
“Dari diskusi, muncul ide untuk memodifikasi bilik sterilisasi yang ada menjadi bilik tes swab,” kata Bambang, Minggu, 3 Mei 2020.
BACA JUGA: Emil Jatuh Hati ke RAISA, Robot Pelayan Pasien Corona
Menurutnya, bilik tes swab ini dapat menjadi solusi dari keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan dalam menangani pemeriksaan Covid-19. Sehingga bisa meminimalisir kontak fisik dengan pasien atau orang yang diperiksa.
“ITS yang merealisasikan ide, baik dari pihak ITS atau Unair, dan peruntukkannya (digunakan) di RSUA,” ia menerangkan.
Bambang menyebut ITS baru memproduksi dua unit bilik tes swab untuk RSUA. Sebab, saat ini belum ada pesanan yang pasti akan kebutuhan bilik tersebut.
“Kebutuhan bilik tes swab memang tidak sebanyak chamber (bilik) sterilisasi karena kebutuhannya bergantung pada prosedur pengambilan swab sampel terhadap pasien di rumah sakit," ia menandaskan.
BACA JUGA: ITS dan RSUA Rancang Lampu LED IUV untuk Sterilisasi Covid-19
Bilik tes swab buatan ITS ini sedikit berbeda dengan bilik tes swab yang sudah ada. Ketua proyek inovasi bilik tes swab ITS, Djoko Kuswanto, menjelaskan bahwa bilik tes rancangannya dilengkapi dengan lampu Ultra Violet (UV) yang berguna untuk sterilisasi bilik serta melindungi operator.
"Pada bilik ini, alat swab diletakkan di meja kecil di bagian luar depan bilik. Untuk melakukan tes, tangan operator akan melalui lubang pengaman yang dilengkapi handscoon (sarung tangan panjang). Komunikasi operator dengan pasien bisa melalui pengeras suara yg terpasang di bilik," ia menerangkan.
Merangkap sebagai desainer bilik tes swab, Djoko berharap inovasi ini dapat digunakan sesuai harapan dan tujuan pengembangannya, serta mampu melindungi tenaga kesehatan dengan optimal tanpa menghilangkan aspek kenyamanannya.
