Logo

Isu Penculikan di Taman Kanak-kanak Patung Mojokerto Bikin Resah, Polisi Pastikan Hoaks

Reporter:,Editor:

Rabu, 01 February 2023 08:20 UTC

Isu Penculikan di Taman Kanak-kanak Patung Mojokerto Bikin Resah, Polisi Pastikan Hoaks

Kapolsek Mojosari AKP Margo Sukwandi saat mendatangi sebuah Taman kanak-kanak di Mojokerto

 

JATIMNET.COM, Mojokerto - Isu penculikan anak makin membuat meresahkan di tengah masyarakat. Termasuk warga Desa Patung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto turut diresahkan dengan isu penculikan anak di salah satu taman kanak-kanak.

Pesan suara dan foto beredar via gawai yang beredar sejak dua hari lalu, membuat para orang tua ketakutan. Hingga pihak Polsek dan Kecamatan Pungging, memastikan jika kabar tersebut hoaks.

Kapolsek Mojosari AKP Margo Sukwandi mengaku, bahwa pihaknya sekitar pukul 10.00 WIB mendapatkan pesan suara berantai dari Grup WA terkait terjadinya aksi penculikan terhadap murid TK Miftahul Ulum di Dusun Patung, Desa/Kecamatan Pungging.

Isi pesan suara tersebut, "Mama kelas 1 niki wonten info, niki mau nembeh ten depane TK patung, ada anak TK mau dimasukkan mobil, mohon hati-hati untuk anak-anaknya. Gak boleh kluyuran ngeh, niki patung mulai rawan niki wau, nembeh niki rame niki kecekel," kata AKP Margo Sukwandi menirukan dari isi pesan yang menyebar secara berantai, Rabu 1 Februari 2023.

Baca Juga: Marak Isu Penculikan Anak di Gresik, Kapolres Imbau Tidak Takut Berlebihan

"Lare etang tasih ketolongan tiange mlayu, mobil merah, terus tiang istri praen bencong ngunulah, untung anaknya gak sampai kebawa padahal mau dimasukan mobil, mama mama tolong anak-anaknya diperhatikan jangan sampai keluyuran dirumah sendirian patung mulai rawan niki wau, lak saget disusul mawon putrane," Kapolsek menambahkan.

Adanya informasi tersebut, ia bersama Forpimcam bersama Pemdes Pungging mendatangi lokasi sekolah yang dimaksudkan dalam voice note itu. Dipastikan Kades setempat informasi tersebut tidak benar, dan tak ada aksi penculikan terhadap murid TK di Dusun Patung.

"Pesan suara berantai tersebut merupakan hoax yang disebarkan orang lain tidak bertanggungjawab. Hingga membuat resah beberapa warga masyarakat di Desa Pungging," ujar Margo.