Logo

Ini Titik Rawan Longsor di Jalur Trenggalek-Ponorogo

Reporter:

Minggu, 11 November 2018 15:14 UTC

Ini Titik Rawan Longsor di Jalur Trenggalek-Ponorogo

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Trenggalek – Jalur Trenggalek-Ponorogo saat musim hujan rawan terjadi lognsor, terutama di titik KM-16, 17, 18 dan satu lokasi di wilayah Ponorogo. Namun, yang paling berbahaya adalah di KM 16 yang baru saja terjadi longsor.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas jalur Trenggalek, Ponorogo, dan Pacitan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jawa Timur, Ramlan mengatakan, pembangunan tembok penahan tebing di beberapa ruas jalur Trenggalek-Ponorogo terkendala hujan yang memicu serangkaian peristiwa longsor dan struktur beton yang tak kunjung mengering.

"Semoga beberapa hari ke depan ada panas sehingga bangunan cepat kering," kata Ramlan.

Kendati pengerjaan terus dilakukan, dia tidak yakin kemajuannya bisa optimal. Apalagi kondisi tebing di jalur antarkota itu kini sangat rawan terjadi pergerakan tanah yang bisa berujung longsor.

"Itu sebabnya kami membangun tembok penahan tebing yang pengerjaan pembangunan ini terdiri dari empat paket,” ujarnya.

Menurutnya, struktur lapisan tanah pada tebing di jalan raya Trenggalek-Ponorogo Km-16 jalan itu terdiri dari batu dan pasir. Akibatnya, tidak ada posisi yang mengikat pada daerah tersebut sehingga diprediksi sangat mudah longsor.

Berdasarkan studi "detail engineering design" (DED) oleh ahli geologi, kata Ramlan, lokasi yang paling berbahaya adalah di KM 16. Sebelum memulai pengerjaan kami diwanti-wanti oleh ahli geologi yang melakukan DED untuk berhati-hati ketika mengerjakan di Km-16.

Diharapkan proses pembangunannya yang saat ini masih setinggi lima meter bisa selesai akhir bulan ini. Dan dengan adanya tembok penahan tebing setinggi tujuh meter di lokasi itu, bisa meminimalisir potensi longsor.

"Kami sudah melakukan penghitungan, dan dengan tembok penahan tebing itu jika terjadi longsor tidak sampai turun kejalan. Selain itu rencana kedepannya akan ada pengadaan alat berat untuk mengambil material longsor dibalik tembok penahan tebing," katanya. (ant)