Logo

Ini Sederet Pencapaian Pemkab Ponorogo Dibidang Kesehatan Selama Lima Tahun

Reporter:,Editor:

Kamis, 12 November 2020 05:40 UTC

Ini Sederet Pencapaian Pemkab Ponorogo Dibidang Kesehatan Selama Lima Tahun

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Di Hari Kesehatan Nasional pada tanggal 12 November, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan di berbagai sektor pelayanan kesehatan.

Diantaranya adalah pemberian 150 ambulans gratis kepada kepada 150 Desa Siaga yang dinilai membutuhkan ambulans dan akreditasi seluruh puskesmas di Kabupaten Ponorogo. Kemudian berdirinya Public Safety Centre (PSC) pemberian atau panggilan ambulans gratis bagi kasus gawat darurat di Ponorogo.

“Hampir seluruh desa yang jauh dari layanan pelayanan pertama sudah ada ada ambulans desa Siaga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini, Kamis 12 November 2020.

Irin sapaannya akrabnya mengungkapkan, pemberian ambulans gratis, Pemkab melalui Dinkes juga memberikan pelatihan secara berkala kepada sejumlah sopir ambulans siaga desa. Agar mendapatkan pengetahuan dan pelatihan dalam pertolongan pertama gawat darurat (PPGD). “Ambulans Siaga Desa ini dianggarakn sejak 2017, 2018, dan terakhir 2019,” ungkap Irin.

BACA JUGA: Beredar Video Mesum Kepala Puskesmas dan Bidan, Warga Lapor Polisi

Bahkan saat ini di Ponorogo telah ada 3 bank darah yang tersebar di sejumlah Rumah Sakit. 31 puskesmas di Ponorogo saat ini juga melalui proses akreditasi dan telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selain itu cakupan asuransi kesehatan masyarakat Ponorogo khususnya untuk BPJS, saat ini telah mencapai 66 persen. 

“Pembiayaan BPJS sebelum 5 tahun terakhir, hanya ada 19 ribu penduduk yang tercover jamkesda, saat ini menjadi 38 ribu warga tercover BPJS yang dibiayai oleh Pemkab. Naik dua kali lipat,” ujar Irin.

Irin menambahkan untuk palayanan kesehatan tingkat desa Pemkab Ponorogo juga memberikan uang transport sejumlah Rp 500 ribu per bulan kepada setiap Posyandu, ini telah dimulai sejak 2017 lalu. Tahun berikutnya yakni 2018 juga dilakukan pemberian uang transport sejumlah Rp 300 ribu bagi kader posyandu lansia.

Sehingga angka kematian bayi di Ponorogo pada 2020 ini mencapai 12,46 per 1000 kelahiran hidup, dimana target nasional 23 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih baik dari angka pencapaian Nasional. Namun untuk angka kematian ibu bayi Ponorogo belum mampu melampaui angka nasional.

“Akan tetapi terjadi penurunan signifikan, 2016 angka kematian ibu 174,27 per 100.000 kelahiran hidup, pada 2020 turun 105,46 per 100.000 kelahiran hidup,” pungkas Irin.