Logo

Indofest Ditargetkan Bukukan Transaksi Rp 25 Miliar

Reporter:,Editor:

Kamis, 07 November 2019 11:03 UTC

Indofest Ditargetkan Bukukan Transaksi Rp 25 Miliar

TRIGGER WISATA. Indofest diharapkan bisa mendorong promosi wisata melalui outdoor adventure di Jawa Timur. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ajang Indonesia Outdoor Festival atau Indofest yang berlangsung selama empat hari di Jatim Expo (JX) Surabaya, diharapkan bisa membukukan transaksi Rp 25 miliar.

Ketua Pelaksana Indofest Aurora Ivonia mengatakan optimistis bisa mendatangkan empat ribu pengunjung selama pameran berlangsung pada 7-10 November 2019. Optimisme itu tidak lepas dari perkembangan industri outdoor adventure semakin baik di Indonesia.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa Jatim selain luas, potensi wisata alamnya sangat besar. Sehingga perkembangan industri outdoor adventure bisa semakin diminati,” ujar Ivonia, Kamis 7 November 2019.

BACA JUGA: Kebakaran Padam, Wisata Kawah Ijen Segera Dibuka Kembali

Untuk menarik minat pengunjung, lanjutnya, pihak penyelenggara telah menyiapkan sejumlah acara. Di antaranya memberikan pendidikan aktivitas luar ruangan dan hingga diskusi.

Dengan demikian, diharapkan mampu meminmalisasi kecelakaan ketika di gunung. Selain itu juga dibekali agar tetap melestarikan alam. Pihak penyelenggara selain memberi ruang pada both peralatan outdoor juga menyediakan banyak diskusi.

Para pegiat outdoor dan pecinta travelling juga dipertemukan, termasuk penyedia akomodasi hadir memberikan refrensi liburan. Beberapa pelaku kegiatan alam bebas hadir seperti staf ahli Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), komunitas gimbal alas, dan Siska Nirmala.

BACA JUGA: Kunjungan Cruise di Gili Mas Tingkatkan Daya Saing Wisata NTB

“Para pegiat dan pecinta kegiatan outdoor adventure dan traveling bisa bertemu, untuk berbagi pengalaman sekaligus menikmati seluruh kegiatan yang kami suguhkan,” kata Disyon, CEO COS Event, selaku penyelenggara Indofest.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Handoyo barharap kegiatan ini bisa membantu mempromosikan wisata di Jatim. Harapan lain memberikan edukasi kepada pegiat alam bebas untuk lebih mempertimbangkan keselamatan.

“Hampir setiap bulan ada destinasi wisata baru. Kalau baca di beberapa media, terkadang ditemukan air terjun, petilasan hingga peninggalan bersejarah di hutan maupun di gunung,” kata Handoyo.

Namun dari banyaknya wisata baru, lanjut Handoyo, fasilitasnya kurang memadai. Padahal dari sisi kecepatan informasi tentang wilayah itu membuat dengan sekejap menjadi viral.