Senin, 14 June 2021 15:28 UTC
Ilustrasi Pencegahan Covid-19
JATIMNET.COM, Jakarta – Untuk menghindari stigma pada negara tempat ditemukannya varian baru virus SARS Cov-2 atau Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengganti nama-nama varian virus tersebut.
Yang pertama, varian B.1.1.7 yang dideteksi pertama kali di Inggris sejak September 2020 saat ini dinamai atau diberi label Alpha. Kedua, varian B.1.351 yang didokumentasikan paling awal di Afrika Selatan sejak Mei 2020 diberi label Beta.
Ketiga, varian P.1 yang terdeteksi paling awal di Brazil pada November 2020 diberi label Gamma. Keempat, label Delta untuk mengganti penyebutan varian B.1.617.2 yang ditemukan di India sejak Oktober 2020.
BACA JUGA: Tiga Pasien Tertular Virus Varian Baru Bergejala Ringan dan Sedang
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dimana pun berada. Sebab varian baru Covid sangat cepat menyebar dan sudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.
Budi juga mengatakan jika varian B.1.617 banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan, Madura.
BACA JUGA: Cegah Varian Baru SARS Cov-2, Kedatangan Warga Asing Diperketat
Temuan tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin, 14 Juni 2021.
"Kami melaporkan juga ke Beliau (Presiden) kenapa ini penting karena beberapa daerah seperti Kudus kemudian DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B.1617.2 atau juga varian dari India," ujar Budi dalam keterangan pers virtual.
