Logo

Heboh Ular Kobra Masuk Pemukiman Warga, BKSDA Himbau Jangan Dibunuh

Reporter:,Editor:

Rabu, 25 December 2019 04:15 UTC

Heboh Ular Kobra Masuk Pemukiman Warga, BKSDA Himbau Jangan Dibunuh

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Hebohnya fenomena anak ular kobra memasuki pemukiman warga dalam kurun waktu satu minggu terakhir di wilayah Mojokerto, BKSDA himbau warga tak bunuh kobra.

"Sebaiknya diusir saja, kalau dimatikan takutnya ada percikan (bisa) yang sama berbahayanya jika terkena bagian tubuh kita yang luka," kata Fajar Dwi Nur Aji, PEH MUDA Balai Besar KSDA Jawa Timur/Ka RKW 09 Mojokerto.

Berdasarkan informasi yang didapat, fenomena masuknya anak ular kobra ke rumah penduduk terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bangsal, Mojoanyar, Trowulan, bahkan lingkungan wilayah Kota Mojokerto.

Fajar mengatakan, fenomena anak ular yang menampakkan diri di bulan Desember secara merata karena memang merupakan musim menetas, sebab awal musim hujan.

BACA JUGA: Teror Ular Kobra

Tak hanya itu, jumlah menetas anak ular kobra itu cukup banyak. Hal itu dipicu karena masa kemarau yang cukup panjang di tahun 2019.

"Tapi kalau tahun ini relatif merata, karena musim kemaraunya agak panjang sehingga persentase menetas lebih tinggi. Kalau tahun kemarinkan mungkin banyak yang gagal atau persentase rendah karena kelembaban yang tinggi," terang Fajar.

Menurutnya, dampak banyaknya jumlah kobra yang menetas, berkaitan dengan ketidakseimbangan ekosistem. Yakni, dikarenakan jumlah predator berkurang, yaitu biawak. "Kenapa telur kobra banyak menetas, bisa jadi predator banyak yang hilang (biawak)," ujar Fajar.

Kendati Ular Kobra (Naja sputatrix) merupakan jenis tidak dilindungi dan termasuk Appendiks II CITES. Fajar-pun menghimbau kepada warga agar tidak bersikap anarkis terhadap penanganan anak ular kobra.

"Nah, untuk mengantisipasi ular masuk rumah langkahnya adalah menjaga kebersihan rumah (di pel) dengan carian pembersih. Atau menaburkan sesuatu yang memiliki aroma menyengat misal kapur barus, kamper, maupun belerang. Kalaupun masuk, seperti yang saya bilang tadi sebaiknya cukup diusir saja," katanya.

BACA JUGA: Marak Kemunculan Ular Kobra, LIPI Berikan Penjelasan

Sekadar diketahui, ular kobra sendiri bertelur hanya ditempat yang memang memiliki suhu dan tempat lembab. Seperti di pemukiman warga, gudang, rumah kosong, bawah tumpukan kayu.

Beberapa hari yang lalu, Rabu 18 Desember 2019 petugas Pom bensin menangkap seekor ular kobra di area parkir. Setelah itu, anak ular cobra juga ditemukan warga di sekitar perumahan Ahsana Regency Lingkungan Kedung Turi, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Pemilik rumah bernama Ian Kurnianto mengaku, keberadaan ular kobra di lingkungan Kedung Turi baru diketahui pertama kali olehnya pada Jum'at, 20 Desember 2019. Sekitar pukul 13.00 WIB di saat dirinya berada didalam rumah bersama tiga anaknya dan pembantunya.

"Ular kobra sudah masuk kerumah, saya baru tau saat turun ke lantai pertama. Kemudian saya ambil sapu lidi untuk mengusirnya. Sampai di luar rumah, ada bapak bapak tukang yang sedang bekerja membantu menangkapnnya," ungkapnya.

Selanjutnya, beberapa orang yang saat itu bekera di perumahan membantu menangkap ular kobra dan kemudian melepaskannya kembali di area persawahan. Tak hanya itu, penampakkan ular juga terjadi di wilayah Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.