
Reporter
Faizin AdiSenin, 12 Agustus 2024 - 08:00
Editor
Ishomuddin
Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) membagikan tomat gratis sebagai bentuk protes pada pemerintah atas anjloknya harga tomat di Bundaran depan DPRD Jember, Senin, 12 Agustus 2024. Foto: Faizin Adi
JATIMNET.COM, Jember – Anjloknya harga tomat pada musim panen kali ini membuat para petani di Jember berteriak. Mereka memprotes pemerintah yang dianggap tidak peduli kepada para petani.
"Kalau harga komoditas pertanian seperti cabai misalnya, lagi naik, pemerintah intervensi pasar. Tapi kalau lagi anjlok seperti tomat sekarang, pemerintah tidak peduli," ujar Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jatim Jumantoro.
Bersama para anggotanya sesama petani, Jumantoro menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Jember, Senin, 12 Agustus 2024.
BACA: Harga Tomat Terjun Bebas Capai Rp 700 per-Kilo
Sebagai bentuk protes, mereka membawa 1,5 kuintal tomat untuk dibagikan secara gratis. Hanya dalam waktu 5 menit, seluruh tomat yang dibagikan gratis itu ludes diserbu warga yang kebetulan melintas di depan bundaran DPRD Jember.
"Saya sudah imbau anggota saya, tomat sebaiknya tidak usah dipanen untuk dijual dulu. Daripada rugi dan membusuk, mending disedekahkan," kata Jumantoro.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada musim panen saat ini, harga tomat di tingkat petani terjun bebas.
BACA: Harga Tomat di Probolinggo Anjlok hingga Rp 1.000 Per Kilogram
"Harga tomat di tingkat petani sekarang terjun bebas, hanya dihargai Rp200-Rp 500 per kilogram. Pemerintah seolah lepas tangan dan tidak peduli dengan nasib petani. Kita dibiarkan berjuang sendiri," ujar Jumantoro.
Ia menyebut harga tomat tersebut tidak sesuai dengan biaya produksi yang ditanggung petani.
"Minimal harga itu Rp2.000 per kilogram, kita bisa balik modal. Untung tipis. Kalau yang sekarang ini, kita rugi besar," ujar petani asal Desa/Kecamatan Arjasa ini.
Tomat-tomat itu juga dibagikan kepada Anggota DPRD Jember dengan harapan para pemangku kepentingan lebih peka terhadap nasib petani di daerah.
"Wakil rakyat seharusnya memperjuangkan nasib rakyat," tutur Jumantoro.