Senin, 29 July 2019 07:40 UTC
ANJLOK. Harga tomat di tingkat petani di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Probolinggo, anjlok di angka Rp 1.000 per kilogram. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Petani tomat di Kabupaten Probolinggo mengeluhkan murahnya harga tomat saat ini yang menyentuh angka Rp 1.000 per kilogram. Padahal harga normal antara Rp 8 - Rp 10 ribu per kilogram.
Sukarsan salah seorang petani tomat di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten setempat mengaku anjloknya harga tomat membuatnya rugi karena biaya tanam, perawtan, dan oabt-obatan juga tak sedikit.
BACA JUGA: Jokowi Beli Kedondong dan Tomat di Pasar Tradisional Probolinggo
Ia mencontohkan, dari lahannya yang seluas 50 meter persegi bisa menghasilkan tomat 30-50 kilogram. Kalau harganya Rp 1.000, hanya mendapat Rp 50 ribu padahal untuk biaya perawatan sekali semprot sudah Rp 100 ribu.
“Kebanyakan petani ya membiarkan saja tanaman tomatnya membusuk di sawah," katanya, Senin 29 Juli 2019.
Sukarsan berharap ada camput tangan pemerintah agar harga tomat tidak merosot. Padahal, saat ini menurut Sukarsan kualitas tomat bagus dan panen bisa delapan kali.
BACA JUGA: Pasokan Cabai Sedikit Bikin Harga Melangit
Rahman, petani tomat lainnya juga berharap harga tomat kembali stabil agar petani masih bisa meraup penghasilan. "Semoga lekas normal, biar para petani tomat bisa mendapatkan hasil panen," harapnya.
Sekadar informasi, murahnya harga tomat tak hanya terjadi di tingkat petani, namun juga terjadi di pasaran yang hanya Rp 2.000 per kilogramnya.
