Logo

Guru Perlu Dibekali Pengetahuan Gempa Bumi

Reporter:

Selasa, 07 August 2018 04:09 UTC

Guru Perlu Dibekali Pengetahuan Gempa Bumi

Ilustrasi PNS. Desain: Cheppy

JATIMNET.COM, Padang – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, E. Rahman menilai guru perlu dibekali pengetahuan mitigasi bencana. Usulan ini tidak lepas dari wilayah Sumbar yang pernah terjadi gempa bumi dengan merenggut ribuan nyawa di tahun 2009.

Untuk itu, BPBD Sumbar berencana merancang pelatihan mitigasi kepada guru dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten. Selain itu, diupayakan ada modul khusus tentang mitigasi untuk dijadikan bahan ajar bagi guru pada murid di sekolah.

“Jadi, pada saat gempa bumi terjadi di jam sekolah, guru tidak perlu panik. Mereka bisa mengarahkan muridnya melakukan tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri,” katanya Antara, Selasa, 7 Sgustus 2018.

BPPD berencana memberikan materi pengetahuan umum tentang mitigasi gempa. Diantaranya selalu sadar lokasi atau mengetahui letak pintu dan tangga darurat.

Begitu juga dengan cara penyelematan pertama. Penyelamatan paling penting adalah berlindung di bawah meja, dengan tujuan menghindari tubuh terkena benda-benda yang berjatuhan.

“Utamakan melindungi kepala dengan benda apa saja, seperti bantal, papan, atau kedua tangan dengan posisi telungkup,” lanjutnya. Namun jika di luar ruangan, diminta merunduk dan melindungi kepala, serta menjauh dari gedung dan tiang kemudian menuju ruang terbuka.

Guru yang telah memahami mitigasi gempa diharapkan mentransfer pengetahuannya kepada murid. Menurut BPPD, murid lebih cepat menerima materi dan mentransfer kepada orang tuanya maupun masyarakat.

“Sebetulnya guru lebih mengetahui cara terbaik memberikan pemahaman kepada muridnya. Karena itu akan lebih efektif ketimbang personel BPBD yang memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.

BPPD memandang murid sekolah mulai dari tingkatan PAUD, SD dan SMP merupakan bagian masyarakat yang rentan menjadi korban bencana alam. Masalahnya usia anak-anak dan remaja tidak mampu mengatasi situasi apabila tidak didampingi guru atau orang dewasa dalam memberikan perlindungan.