Logo

Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Jombang

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 June 2025 07:30 UTC

Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Jombang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diwawancarai meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Mojoagung, Jombang, Jumat, 27 Juni 2025. Foto: Taufiqur Rachman

JATIMNET.COM, Jombang – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau secara langsung kesiapan bangunan sementara Sekolah Rakyat (SR) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Mojoagung, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jumat, 27 Juni 2025.

Kunjungan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang peluncuran nasional Sekolah Rakyat yang dijadwalkan berlangsung serentak pada 14 Juli 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah meninjau proses rehabilitasi dan renovasi bangunan yang akan difungsikan sebagai ruang belajar dan asrama bagi para calon siswa. 

BACA: Persiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Hampir Rampung

Ia menjelaskan dari total 19 Sekolah Rakyat yang akan dibuka di Jawa Timur, salah satunya berada di Kabupaten Jombang.

“Di Jombang ini akan dibuka empat rombongan belajar, terdiri dari dua rombel untuk tingkat SMP dan dua rombel untuk SMA, masing-masing berisi 25 siswa. Jadi totalnya ada 100 siswa,” ujar Khofifah.

SR ini bakal menerapkan sistem boarding school atau sekolah berasrama. Peran serta Dinsos sudah berkoordinasi dengan calon siswa dan orang tua untuk mekanisme dan sistem pembelajaran yang diterapkan nanti. 

Khofifah menyebutkan sekarang ini proses pembangunan masih berupa renovasi bangunan eksisting, termasuk di Jombang. Ke depannya pemerintah pusat akan membangun gedung permanen berdasarkan desain yang telah disetujui Presiden RI.

“Bupati Jombang tadi juga menyampaikan sudah menyiapkan lahan seluas 5,2 hektar di Desa Tunggorono, jika nantinya akan dibangun gedung permanen untuk Sekolah Rakyat," katanya.

BACA: Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Ponorogo Menempati Gedung Sentra IKM

Terkait peluncuran nasional Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025 mendatang. Khofifah memastikan seluruh tenaga pengajar dan staf akan berasal dari Kementerian Sosial. 

Proses rekrutmen akan dilakukan oleh pemerintah pusat dan seluruh pegawai yang bertugas merupakan ASN atau pegawai dari kementerian tersebut.

“Untuk guru dan pegawai semua dari Kementerian Sosial. Jadi dari pusat langsung,” katanya.